Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peremajaan Dibantu Pemerintah

Kompas.com - 25/10/2010, 02:55 WIB

Palembang, Kompas - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan berencana membantu petani pemilik lahan untuk peremajaan tanaman karet yang sudah tua atau berusia lebih dari 25 tahun. Bantuan tersebut dalam bentuk pemberian bibit untuk ditanam pada lahan seluas 2.000 hektar khusus bagi petani karet.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan Singgih Himawan kepada wartawan di Palembang, Sabtu (23/10). Ia mengatakan, bantuan bibit karet itu terbuka bagi semua petani karet. Namun, prioritasnya bagi petani yang memiliki lahan sendiri.

Pertimbangan Pemprov Sumsel menggulirkan program ini terkait dengan harga jual getah karet yang tengah membaik. Dengan demikian, pemerintah berasumsi sebagian petani memiliki alokasi dana cukup untuk mendukung kegiatan peremajaan pohon karet tua.

”Jadi, pada prinsipnya bantuan pemerintah ini sifatnya membantu peremajaan untuk sebagian lahan saja. Jika petani mampu, bisa didukung dengan alokasi dana sendiri untuk meremajakan seluruh lahannya,” kata Singgih.

Agar tepat sasaran, pemprov akan meminta masukan dan data dari pemerintah kabupaten, terutama terkait siapa saja petani karet yang layak menerima bantuan. Proyek akan dimulai akhir 2010 dengan dukungan dana APBD Sumsel sebesar Rp 20 miliar.

Dana meningkat

Berdasarkan data APBD Sumsel, peremajaan karet rakyat ini merupakan proyek rutin pemprov yang sudah digulirkan sejak lima tahun silam. Tahun lalu, dialokasikan dana hingga Rp 19 miliar untuk proyek ini.

Proyek peremajaan karet dijadikan agenda rutin pemerintah daerah, dengan mempertimbangkan sebanyak 60 persen atau 1,2 juta dari total luas lahan karet sebanyak 2 juta hektar di Sumsel masih didominasi tanaman tua. Akibatnya, produktivitas pohon karet tidak bisa maksimal.

Menurut pengamat perkebunan Syamuil Chatib, jika pemerintah ingin meningkatkan pendapatan asli daerah dari ekspor karet sekaligus mempertahankannya sebagai sektor unggulan, mau tidak mau peremajaan karet tua menjadi satu-satunya solusi yang harus diterapkan.

”Peremajaan ini juga mesti dimulai secara bertahap. Namun, sayangnya, program ini sempat terhenti di tingkat petani ketika krisis global menghantam bisnis karet sepanjang 2008-2009 silam,” kata Syamuil.

Syamuil berpendapat, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk meremajakan karet tua. Alasannya, harga jual masih tinggi di pasaran sehingga membuat petani pun bergairah untuk merehabilitasi tanaman. (ONI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com