Jalan Layang Terkendala Kabel dan Pipa

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan jalan layang non-tol Kampung Melayu - Tanah Abang terkendala oleh keberadaan jaringan utilitas di bawah tanah.

Berdasarkan pengamatan Kompas.com, belum ada aktivitas konstruksi fisik yang dilakukan oleh tiga kontraktor yang menangani proyek sepanjang underpass Jalan Casablanca hingga flyover Jalan Sudirman.

Pelaksanaan proyek masih sebatas pengecekan kondisi tanah (test pit) untuk melihat material bawah tanah. Dari beberapa lubang yang digali untuk pengecekan tersebut, terdapat jaringan kabel listrik dan telepon pada kedalam kurang lebih 1,5 meter.

Juga ada dua pipa air baku masing-masing berdiameter 2 meter pada kedalaman 2-3 meter. Jaringan utilitas ini menggangu penempatan tiang-tiang jalan layang yang rencananya akan ditanam sedalam 40 meter (bored pile) dan 3,5 meter (pier beton).

"Pipa (air) ini yang merepotkan karena diperkirakan ada di tengah (taman), tapi ternyata agak geser," kata Jasmat, pengawas lapangan PT Adhi Karya selaku kontraktor pembangunan jalan layang ruas P40 - P57 atau Mal Ambassador - Tugu Jam Jalan Prof Dr Satrio.

Dengan kondisi seperti itu, Jasmat memastikan, pembangunan fondasi akan dimulai tahun 2011. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta guna memastikan desain yang tepat untuk jalan layang tersebut. "Bisa saja utilitasnya digeser atau desainnya diganti. Tergantung kondisi lalu-lintas juga seperti apa," tambah Jasmat.

Setiap hari arus lalu-lintas di sepanjang lokasi proyek selalu padat. Selain kendaraan-kendaraan pribadi, jalan di lokasi tersebut juga dilalui kendaraan proyek pembangunan gedung-gedung baru, seperti Ciputra World dan superblok Kuningan City.