Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Film Dongkrak Pariwisata

Kompas.com - 08/12/2010, 15:23 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Film sudah terbukti menjadi ajang promosi pariwisata yang efektif. Salah satu contohnya adalah film The Beach yang dibintangi aktor Hollywood ternama, Leonardo Dicaprio. Film ini meningkatkan 12 persen kunjungan wisatawan ke Thailand. Hal tersebut dibahas dalam diskusi Heritage Tourism and Creative Economy dalam rangkaian acara Wisdom 2010 di Yogyakarta, Selasa (7/12/2010).

Deborah Gabinetti, Director Bali Film Center sekaligus Casting Director dari film Eat, Pray, Love memberikan pembahasan mengenai potensi Indonesia untuk dunia film internasional sekaligus sebagai ajang promosi pariwisata. Film Eat, Pray, Love yang salah satu lokasinya bertempat di Bali sukses menarik wisatawan untuk datang berkunjung ke Bali.

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa kunjungan ke suatu daerah meningkat setelah pemutaran film yang mengambil lokasi di daerah tersebut. Selain itu, pembuatan film juga membuka lapangan kerja untuk penduduk setempat. Seperti film Eat, Pray, Love, menurut Gabinetti, memakai 300 kru Indonesia. Agen tur juga memanfaatkan kesempatan tersebut dengan membuat paket tur sesuai dengan tempat-tempat yang ada di film tersebut.

Hal ini tidak hanya terjadi di film Eat, Pray, Love tapi juga di film-film lain. Apalagi film adalah bentuk media jangka panjang yang bertahan lama tak mengenal usia. Film-film lama sampai sekarang masih ditonton orang. "Contoh Thailand yang penduduknya tidak bisa bahasa Inggris, tapi banyak film yang mengambil lokasi di sana," kata Gabinetti.

Pada akhirnya, Thailand jadi terlalu diekspos karena banyak film yang menggunakan Thailand sebagai lokasi pembuatan. Hampir semua bagian di Thailand sudah difilmkan. "Sementara Indonesia belum tersentuh dan belum tereksplorasi. Para pembuat film di dunia dan Hollywood mau sesuatu yang baru dan belum terlalu sering muncul di film," lanjutnya.

Indonesia yang memiliki aneka ragam tipografi dengan 18.000 pulau tersebar tentu memiliki potensi yang kaya untuk dijadikan lokasi film-film dunia. Sayangnya, menurut Gabinetti, belum ada dokumentasi yang lengkap secara visual mengenai tiap-tiap daerahnya. Belum lagi kekayaan budaya dan sebagian besar penduduk setempat kooperatif saat pembuatan film.

Indonesia juga memiliki sejarah panjang dalam pembuatan film karya anak bangsa, jadi Indonesia telah memiliki kru film Indonesia yang berdaya saing. Hanya saja di Indonesia dan hampir seluruh di negara di Asia memiliki budaya pembuatan film yang berbeda dengan Hollywood. Salah satunya adalah tidak bisa melakukan perubahan jadwal atau tempat shooting secara mendadak. Karena harus mengurus izin lagi. Sedangkan, sineas film Indonesia bekerja sendiri tanpa dukungan dari pemerintah.

Gabinetti menuturkan hal ini berbeda dengan Singapura dan Malaysia yang sangat mendukung pembuatan film karya anak bangsa mereka sendiri. Apalagi kalau untuk film buatan orang luar. Dukungan pemerintah kurang, padahal nantinya akan memberikan efek pada promosi pariwisata. "Tidak perlu hal besar, misalnya hal sepele saja seperti pengurusan visa," katanya.

Bali Film Center yang dikelolanya selama ini berupaya mempromosikan Indonesia ke produser-produser film kelas dunia untuk menggunakan lokasi Indonesia sebagai tempat pembuatan film mereka. Menurut Gabinetti, ia mendatangkan mereka langsung sebagai tamu. "Mereka selama ini tahunya Indonesia tidak aman, jadi citra Indonesia di luar buruk," kata Gabinetti.

Tapi ia berharap dengan kedatangan mereka ke Indonesia, mereka dapat merasakan langsung sendiri keindahan dan spiritualitas dari Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com