Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sisa Anggaran 2010 Mencapai Rp 2 Triliun

Kompas.com - 09/12/2010, 04:16 WIB

SURABAYA, KOMPAS - Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya mengakui APBD Surabaya 2010 senilai Rp 4,2 triliun masih tersisa sebesar Rp 2 triliun. Meski demikian, dana tersebut bisa dipakai oleh pemerintah kota untuk membiayai berbagai proyek.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Hendro Gunawan mengatakan, penyerapan APBD 2010 sampai 1 Desember 2010 baru terealisasi Rp 2,2 triliun. Kendala realisasi anggaran didominasi karena Pemkot kesulitan membebaskan lahan. ”Sebagian proyek belum bisa berjalan karena pembebasan lahan belum selesai,” ujarnya di Surabaya, Rabu (8/12)

Selain itu, ada pula proyek yang tengah digarap. Untuk proyek demikian, anggaran dari kas daerah belum bisa dicairkan. ”Anggaran sudah dialokasikan dalam kas daerah. Tetapi, belum bisa dicairkan oleh kontraktor karena proyek belum selesai,” katanya. Sisa anggaran itu akan dikembalikan ke kas daerah.

Anggaran akan dihitung sebagai Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) APBD 2010 dan dimasukkan dalam APBD 2011. ”Dananya masih tetap bisa dipakai untuk proyek yang sudah dilelang sepanjang 2010. Tidak perlu lelang baru, tinggal meneruskan proses pengadaan yang sudah dilakukan,” ucap Hendro.

Proyek belum tuntas

Dia menambahkan, proyek yang belum selesai antara lain pembuatan gorong-gorong, jalan, dan jembatan. Semua proyek dikerjakan Dinas PU Bina Marga dan Pematusan.

Proyek gorong-gorong di Banyu Urip dan proyek saluran air di Jalan Mayjen Sungkono termasuk yang tengah dikerjakan, meski dananya belum bisa dicairkan.

Untuk proyek jalan dan jembatan, penundaan antara lain karena lahan belum dibebaskan.

Adapun Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang memiliki proyek pembangunan dan renovasi sekolah belum tuntas. Pembangunan juga terkendala pembebasan lahan. ”Ada BTKD (bekas tanah kas desa) belum selesai dinegosiasikan pembebasannya,” ujarnya.

Sementara anggota Komisi C DPRD Surabaya, Agus Sudarsono, mengatakan, masih ada 383 sekolah yang tidak jelas kelanjutan renovasinya.

Tahun ini Pemkot hanya merenovasi 93 sekolah atau tiga sekolah di setiap kecamatan. Dinas Pendidikan mengusulkan renovasi 476 sekolah dengan kerusakan antara 20 persen sampai 80 persen.

”Saya tidak tahu mengapa renovasi lambat. Kalau alasan dana, buktinya masih sisa triliunan rupiah sampai akhir tahun,” katanya.

Sekolah yang tidak direnovasi dikhawatirkan semakin parah kerusakannya. Bahkan, dapat saja ambruk sewaktu-waktu. ”Saat dilaporkan awal tahun lalu, ada sekolah sudah rusak berat dan seharusnya segera direnovasi. Akan tetapi, belum juga digarap,” ujarnya.

Ketua Komisi C DPRD Surabaya Sachiroel Alim Anwar mengatakan, sisa anggaran itu sangat ironi. Di satu sisi Pemkot berusaha menaikkan pendapatan daerah dengan berbagai cara.

”Tahun depan diusulkan aneka kenaikan pajak dan retribusi yang dapat memberatkan masyarakat,” ujarnya.

Di sisi lain banyak program tidak terealisasi sampai tutup tahun anggaran. Akibatnya, tersisa dana triliunan rupiah sampai akhir tahun. (RAZ)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com