Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masalah Lalu Lintas Hadang Koridor IX-X

Kompas.com - 10/12/2010, 05:03 WIB

Jakarta, Kompas - Bus transjakarta koridor IX dan X bakal diluncurkan akhir tahun 2010 karena penyediaan semua faktor penunjangnya sudah hampir selesai. Namun, beberapa masalah lalu lintas bakal menghadang pengoperasian angkutan massal itu dan menciptakan beban lalu lintas baru.

Communication Specialist Institute for Transportation and Development Policy (ITDP), Ratna Yunita, Kamis (9/12) di Jakarta, mengatakan, beberapa masalah lalu lintas yang akan muncul adalah benturan lalu lintas di jalan masuk dan jalan keluar jalan tol, kondisi potongan badan jalan yang kurang mendukung, putaran jalan, penyeberang jalan liar, dan aktivitas di median jalan.

ITDP merupakan lembaga yang memberikan masukan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk masalah lalu lintas.

Menurut Ratna, benturan lalu lintas di jalan masuk dan keluar jalan tol akan terjadi di pintu tol Semanggi, Cawang, dan Jalan Yos Sudarso. Kendaraan pribadi yang akan masuk ke atau keluar dari jalan tol akan berbenturan dengan bus transjakarta yang jalurnya sejajar dengan jalan tol.

Potongan jalan yang kurang mendukung berada di kawasan Jelambar dan Pluit. Banyak potongan jalan yang menyempit sehingga bus transjakarta harus melaju sangat pelan agar tidak terjadi kecelakaan.

Putaran jalan di Sunter yang banyak digunakan oleh kendaraan pribadi dan truk trailer juga berpotensi menghambat laju bus transjakarta yang akan lurus.

Selain itu, banyaknya penyeberangan jalan liar juga berpotensi menimbulkan kecelakaan di jalur bus transjakarta. Di Pluit juga terdapat banyak pedagang bunga yang beraktivitas di median jalan. Aktivitas mereka juga berpotensi menimbulkan kecelakaan di jalur bus transjakarta.

Gangguan itu dapat berdampak pada terhambatnya laju bus transjakarta. Selang waktu kedatangan bus pada sebuah halte yang dijadwalkan hanya lima menit dapat molor sampai sepuluh menit karena hambatan itu.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono mengakui adanya hambatan itu. Pihaknya juga sedang mempersiapkan beberapa langkah untuk mengatasi masalah tersebut.

Masalah benturan lalu lintas di jalan masuk dan keluar jalan tol akan diatur dengan memasang cone lalu lintas untuk mencegah kendaraan pribadi masuk ke jalur bus transjakarta. Petugas Dishub atau polisi akan disiapkan di dekat pintu masuk atau keluar jalan tol untuk mengatur aliran kendaraan yang boleh memotong jalur bus transjakarta.

”Bus transjakarta akan diprioritaskan untuk lewat karena membawa lebih banyak penumpang dan hanya lewat setiap lima menit. Di Semanggi, Dishub juga mengusulkan agar ada pelebaran satu lajur jalan lagi tetapi masih terhambat oleh keberadaan trafo PLN,” kata Pristono.

Penempatan petugas juga akan dilakukan di putaran jalan penyeberangan liar yang menghambat jalur bus transjakarta. Dishub juga merencanakan pembangunan jembatan penyeberangan untuk memudahkan warga menyeberang. Sementara untuk hambatan potongan jalan, Dishub mengusulkan ke Dinas Pekerjaan Umum untuk melebarkan dan memperbaiki desain jalan.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan, pihaknya akan meluncurkan kedua koridor bus transjakarta pada 30 Desember. Sebanyak 69 bus tunggal dan 25 bus gandeng sudah siap beroperasi.

Operator bus transjakarta sudah didapat melalui lelang. Perbaikan halte bus transjakarta di kedua koridor juga sudah mencapai 90 persen. Misalnya, di koridor X, dari 16 halte yang diperbaiki, 12 halte sudah selesai dikerjakan. (ECA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com