Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Alasan Sopir Transjakarta Bogem WN Jepang

Kompas.com - 10/12/2010, 11:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Peristiwa pemukulan oleh sopir bus transjakarta jurusan Kampung Melayu-Ancol terhadap warga negara Jepang diduga disebabkan sopir bus merasa dilecehkan.

Kejadian bermula, Kamis (9/12/2010)  kira-kira pukul 18.30 WIB, ketika bus transjakarta JT-44 jurusan Kampung Melayu-Ancol tidak melewati jalur semestinya. Bus yang dikemudikan oleh K seharusnya di shelter Central Senen, tapi saat itu langsung melewati fly-over Senen hingga berhenti di shelter Budi Utomo.

"Sampai di Senen bawah diberi tahu ada bus mogok di Central Senen sehingga petugas BLU (Badan Layanan Umum) Transjakarta meminta seluruh bus lewat  fly over," ungkap Aziz Fajar, staf operasi PT Lorena selaku operator bus transjakarta di koridor tersebut.

Aziz mengatakan, penumpang yang ingin turun di Central Senen terpaksa turun di Budi Utomo dan naik bus transjakarta arah sebaliknya menuju Central Senen. Sebagian penumpang merasa tidak puas, termasuk Shotaro, warga negara Jepang.

"Warga negara Jepang itu mendekati sopir, lalu menyenggol badan. Dia juga bilang, 'Bego kamu! F**k you! Setan!' sambil mendorong kepala sopir," ungkap Aziz, Jumat (10/12/2010) pagi.

Karena mendapat perlakuan seperti itu, kata Aziz, K kemudian menghampiri Shotaro dan memukul wajah pria tersebut. Shotaro kemudian melaporkan kejadian itu ke kantor polisi di Jalan Otista pada Kamis malam. Kedua pihak akhirnya berdamai setelah pihak operator bersedia memberikan biaya pengobatan terhadap Shotaro.

Karena sikapnya tersebut, untuk sementara K tidak diperkenankan mengoperasikan bus transjakarta. PT Lorena akan berdiskusi dengan BLU Transjakarta untuk menentukan sanksi terhadap pengemudi tersebut.

Manajer Operasional BLU Transjakarta Gunarjo mengatakan, bus transjakarta diperbolehkan untuk tidak berhenti di halte tertentu seandainya terjadi kejadian khusus seperti macet, banjir, ataupun unjuk rasa. Hal ini dilakukan karena operator harus menjaga arus lalu-lintas sesuai headway yang telah ditentukan. Namun demikian, kata Gunarjo, harus ada pemberitahuan kepada penumpang mengenai alasan melewati halte.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com