Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Aloha Mahalo", Apa Kabar...

Kompas.com - 10/12/2010, 11:29 WIB

Seperti kepulauan tropis lainnya, matahari di Hawaii bersinar sepanjang hari. Tanaman hias menyembulkan bunga warna-warni dan pohon-pohon besar menawarkan keteduhan. Semua itu dibingkai dengan pemandangan lembah dan gunung yang menakjubkan.

Salah satunya adalah Gunung Nuuanu Pali yang berdiri seperti piring terbalik di tengah lembah. Pemandangan itu makin dramatik karena langit di sini berwarna biru pekat dihiasi awan tipis berwarna putih keabu-abuan.

Pertemuan

Ketika malam tiba, wisatawan banyak bergerak ke kawasan pasar internasional. Di tempat itu, banyak terdapat toko cendera mata dan restoran. Kami memilih sebuah restoran di tepi pantai.

Di tengah suara deburan ombak, kami menyantap sajian fusion Jepang, Eropa, dan Hawaii yang lezat. Ada daging panggang yang dipadu dengan saus wasabi dan rempah-rempah khas Hawaii. Menu itu disajikan dengan buah-buahan khas tropis.

Seorang pelayan restoran mengatakan, makanan fusion itu adalah salah satu simbol meleburnya beberapa etnis dan bangsa di Hawaii. Itu merupakan buah dari proses sejarah yang lumayan panjang.

Buku-buku panduan wisata Hawaii menyebutkan, kepulauan itu awalnya diperintah kerajaan-kerajaan lokal. Salah satu peninggalannya di Oahu adalah Iolani Palace yang masih terawat dengan baik. Baru pada tahun 1898, Hawaii menjadi teritori AS. Tahun 1959, Hawaii resmi menjadi negara bagian ke-50 AS.

Pada abad ke-19, seturut pembukaan perkebunan di Hawaii, imigran dari beberapa bangsa, seperti Jepang, China, Rusia, Filipina, Puerto Riko, dan Portugal, berdatangan ke Hawaii. Karena itu, Hawaii juga disebut sebagai tempat pertemuan dengan Oahu sebagai pusatnya.

Tidak heran jika penduduk Hawaii sekarang bagai pelangi yang berwarna-warni. Ada warga kulit putih, keturunan Jepang, Filipina, dan lain-lain. Wajah Jepang sangat mudah kita temui di mana-mana, mulai di kantor imigrasi, mal, atau hotel. Restoran Jepang juga bertaburan hampir di semua sudut Hawaii.

Maklum, Jepang memiliki sejarah tersendiri di Hawaii. Setidaknya, negeri ini pernah sukses menyerang Pearl Harbour di Oahu tahun 1941 dan membuat tentara AS kocar-kacir.

Namun, perang itu tinggal cerita masa lalu. Warga keturunan Jepang, AS, dan imigran lainnya kini hidup bersama bersanding dengan warga asli Hawaii secara harmonis. Mereka semua fasih mengucapkan salam khas Hawaii kepada para pelancong.

”Aloha mahalo?” Artinya kira-kira ”Apa kabar?”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com