Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penari Striptis Selundupkan Ekstasi

Kompas.com - 20/12/2010, 14:21 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com — Seorang penari striptis asal Thailand diamankan aparat Bea Cukai Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, karena berusaha menyelundupkan narkoba jenis ekstasi. Untuk mengelabui petugas, tersangka membawa lebih dari seribu ekstasi tersebut dengan modus ditelan dan disimpan di organ tubuh bagian dalam.

Tersangka, Ueamduean Sophawat (24), ditangkap aparat Bea Cukai Bandara Ngurah Rai, Kamis (16/12/2010), setibanya dari Bangkok, Thailand, menggunakan pesawat Thai Airways dengan nomor penerbangan TG 431.

Awalnya, petugas mencurigai gerak-gerik tersangka saat memasuki area pemeriksaan.

"Pelaku yang datang sendirian terlihat tergesa-gesa dan grogi ketika memasuki custom area. Ini menjadi awal kecurigaan petugas," ujar Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai, Bali, Made Wijaya, saat konferensi pers, Senin (20/12/2010) siang tadi.

Petugas kemudian melakukan pemeriksaan dengan menggunakan instrumen ion scan dan terdapat indikasi adanya kontaminasi 13 persen ekstasi dan 7 persen kokain. Tersangka selanjutnya dibawa ke ruang khusus pemeriksaan Bea dan Cukai guna menjalani pemeriksaan badan.

"Saat petugas kami meraba perut tersangka, ternyata sangat keras. Dari sana kami mencurigai ada benda yang dimasukkan ke dalam perut," ujar Wijaya.

Untuk mengeluarkan benda mencurigakan di dalam perut tersangka, petugas membutuhkan waktu hingga tiga hari dengan dibantu dokter dari karantina kesehatan pelabuhan kelas I Bandara Ngurah Rai.

"Dari perut tersangka ditemukan 1.280 butir ekstasi serta 2,94 gram bubuk ekstasi dengan total berat keseluruhan mencapai 402,48 gram. Nilai keseluruhannya kami perkirakan mencapai Rp 448 juta," papar Made Wijaya.

Menurut pengakuan tersangka yang sehari-hari berprofesi sebagai penari striptis di tempat hiburan malam di Bangkok, Thailand, ini, dia menjadi kurir ekstasi atas perintah seorang warga Israel bernama Alex. Tersangka mendapat imbalan sebesar 500 euro atau sekitar Rp 6 juta jika berhasil mengirim barang ini ke Bali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com