Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Natal Tanpa Kereta Ekstra

Kompas.com - 22/12/2010, 12:33 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS - Menghadapi Natal dan Tahun Baru, PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi VI tidak akan mengoperasikan kereta tambahan. Lonjakan penumpang pada akhir tahun ini diperkirakan masih bisa diatasi dengan menambah gerbong, seperti kondisi tahun lalu.

Adapun jumlah penumpang kereta api pada penghujung tahun 2010 diprediksi naik sekitar 3 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan sebesar itu masih belum terhitung signifikan.

”Pada kondisi normal, satu kereta bisa menarik 7-8 gerbong. Nantinya akan kami tambah menjadi 9-12 gerbong sehingga tidak perlu kereta tambahan,” kata Humas PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta Eko Budiyanto, Selasa (21/12/2010).

Tahun lalu, lonjakan penumpang juga cukup diatasi dengan menambah gerbong, bukan kereta. Tambahan kereta hanya dilakukan saat Lebaran, ketika lonjakan penumpang terhitung sangat tinggi.

Menurut Eko, lonjakan penumpang pada arus kedatangan diperkirakan terjadi pada 23-24 Desember. Puncak arus balik diperkirakan terjadi pada 2 Januari 2011 atau usai perayaan Tahun Baru. Sebagian besar pelajar juga mulai masuk sekolah pada tanggal 3 Januari.

Saat ini, persediaan tiket kereta juga mulai menipis. ”Sampai akhir pekan lalu, jumlah tiket yang tersisa tinggal 30 persen. Bagi yang membutuhkan silakan langsung datang ke konter tiket dan hindari calo,” katanya.

Eko menambahkan, meskipun permintaan meningkat, harga tiket kereta api tidak akan dinaikkan. Hanya saja, pada saat puncak arus kedatangan dan arus balik, pihaknya menerapkan tarif batas atas khusus untuk kereta kelas bisnis dan eksekutif.

Kesiapan bandara

Menyambut Natal dan Tahun Baru, Bandara Adisutjipto berencana membuka posko pelayanan penumpang pada 22 Desember hingga 4 Januari 2011. ”Posko tersebut akan sangat membantu maskapai. Kami berharap pelayanannya maksimal,” kata Kepala Perwakilan PT Mandala Airlines Yogyakarta, Wahyu Budiadi.

Menurutnya, arus penumpang ke Yogyakarta saat ini sudah mulai terasa, terutama dari Jakarta. ”Rata-rata tingkat keterisian kursi pesawat-pesawat dari arah Jakarta ke sini mencapai 85-95 persen. Akhir tahun, Yogyakarta selalu menjadi tujuan wisata favorit wisatawan,” katanya.

Meskipun mengalami lonjakan, lanjut Eko, pihaknya belum memutuskan menambah frekuensi penerbangan. Akan tetapi, jika dalam perkembangannya menuntut penambahan maka maskapai akan melakukannya.

”Sejauh ini dengan penerbangan Jakarta-Yogyakarta pulang pergi sebanyak enam kali masih mampu mengangkut penumpang. Arus balik diperkirakan mencapai puncak pada tanggal 2 Januari. Bisa jadi kami akan menambah penerbangan pada saat arus balik tersebut,” ujarnya.

Pariwisata

Pascaletusan Gunung Merapi, para pebisnis pariwisata mulai ada optimisme. Dua pekan terakhir, bus-bus pariwisata berisi pelajar dari berbagai daerah mulai berdatangan ke Yogyakarta.

Kedatangan pelajar merupa- kan salah satu indikator pulihnya kepercayaan wisatawan lokal terhadap kondisi Yogyakarta.

Jumlah pengunjung kawasan wisata belanja Malioboro dan ikon budaya Keraton Yogyakarta juga meningkat. Menurut Ketua Paguyuban Lesehan Malioboro Sukidi, sebanyak 53 warung lesehan sudah berjualan. (ENY/GSA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com