Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengais Rezeki di Malam Tahun Baru

Kompas.com - 31/12/2010, 23:05 WIB

KOMPAS.com- Keputusan Joni, seorang pedagang kopi keliling, berjualan di kawasan Monas pada malam pergantian tahun, Jumat (31/12/2010), sangat tepat. Sedari sore tadi, Joni yang sehari-hari berkeliling di sekitar Taman Suropati, mengaku telah menjual 50 gelas kopi.

Joni mengaku sudah tiga kali mengisi ulang termos air panasnya. "Lumayan banget. Kalau hari biasa, saya cuma bisa menjual 25-30 gelas. Ini rezeki tahun baru," ujar Joni saat ditemui di sekitar kawasan Monas.

Segelas kopi rata-rata dijual Rp 3.000 per gelas, atau sekitar Rp 1.000 lebih tinggi dari harga normal. Maklum, kendati jumlah pedagang kopi keliling banyak, namun permintaan juga tinggi.

Pada malam tahun baru, ribuan orang beramai-ramai mendatangi Monas. Joni mengatakan, dirinya berencana berjualan hingga subuh.

Membludaknya warga dinilainya sebagai peluang yang tak boleh disia-siakan. Soal keuntungan, pria asal Sukabumi ini enggan mengutarakannya. Namun, dirinya mengaku membeli setermos air panas Rp 2.000. Satu termos air panas dapat digunakan untuk membuat sekitar 15 gelar kopi. Sementara itu, rata-rata harga satu bungkus kopi sekitar Rp 700-Rp 800. Hitung-hitungan kasar, margin yang diperoleh Joni sedari sore tadi setidaknya sekitar Rp 100.000.

Eli, pedagang koran bekas, mengaku telah berhasil menjual lebih dari seratusan lembar sejak sore. Setiap 3 lembar koran dijual Rp 1.000. Koran yang dijualnya lantas digunakan para pengunjung di Monas sebagai alas duduk.

"Koran saya kumpulkan dari rumah-rumah," kata Eli ketika ditanya modal usaha. Praktis, laba yang direguk Eli nyaris setara dengan omset penjualannya. Eli mengaku masih sekolah di salah satu SMA di Jakarta.

Joni dan Eli hanyalah sedikit dari ratusan pedagang yang mengadu nasib di kawasan Monas pada malam pergantian tahun ini. Selain mereka, ada pula pedagang petasan, terompet, minuman ringan, dan lainnya, yang juga turut menikmati keuntungan dari keramaian setahun sekali tersebut. (Hindra Liauw)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com