Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rampok Truk Isi Jamu, Sopir Dibuang di Tol

Kompas.com - 21/01/2011, 04:02 WIB

Jakarta, Kompas - Tujuh lelaki dengan mobil Toyota Avanza, Kamis (20/1) dini hari, merampok truk berisi jamu di Subang, Jawa Barat. Mereka mengikat serta membekap sopir dan kernet truk dengan plakban. Keduanya lalu dibuang di sekitar gerbang tol Cimanggis, Depok.

Petugas patroli jalan raya (PJR) dari Markas Besar Polri yang bertugas di jalan tol Cimanggis, Kamis pukul 02.00, menemukan Supriyatna (sopir) dan kernet Muslih tergeletak di sekitar gerbang miring tol tersebut. Tangan dan kaki mereka terikat tali, sedangkan mulut dan mata tertutup plakban.

”Anggota membawa dua korban ke Polsek Cimanggis,” kata Kepala Unit PJR Tol Cimanggis Ajun Komisaris Catur.

Menurut Supriyatna dan Muslih, pelaku berjumlah tujuh orang. Mereka mendatangi korban pada Rabu malam menjelang Kamis dini hari saat sedang makan di Rumah Makan Niki, Subang. Perampok lalu membuang korban di Tol Jagorawi, dua kilometer dari gerbang tol utama Cimanggis.

Perampok membawa truk lalu menguras seluruh isinya, termasuk uang sopir dan kernet senilai Rp 1,4 juta dan dua telepon seluler.

”Kini korban dibawa ke Polsek Patok Besi, Polres Subang, karena tempat kejadian di sana,” kata Kepala Unit Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Metro Cimanggis Ajun Komisaris Narta.

Supriyatna mengaku membawa truk jamu berisi produk PT Sido Muncul Semarang. Kedua awak truk tidak mengetahui nilai jamu yang diangkut. Jamu itu akan dikirim ke Tanah Abang dan Lampung.

”Kemungkinan pelaku lari ke arah Sukabumi,” kata Narta.

Pihak PT Sido Muncul akhirnya dapat menemukan truk empat kilometer setelah Ciawi, Jawa Barat, Kamis sore. Keberadaan truk bernomor polisi B 9847 KJ itu terlacak melalui penelusuran global positioning system (GPS).

Di Jakarta Timur, Rabu (19/1) sore, perampok beraksi di rumah Bambang Budiono (65) di Jalan Pulomas Utara, Kayu Putih, Pulogadung. Perampok bersenjata api itu mengambil barang berharga senilai Rp 500 juta.

SA (32), anak ketiga korban yang tidak mau disebutkan nama lengkapnya, menjelaskan, peristi- wa berlangsung selama setengah jam. Menjelang kejadian, Bambang ke Rumah Sakit Pertamina Jakarta. Di rumah ada istri Bambang, Siti Damiyanti, perawat Pipit (24) alias Ica, serta anak SA, yakni Fitri (3).

”Saya masih bekerja di kantor,” ucap SA.

Saat nyonya rumah bersantai minum kopi, datang lima pria berbaju rapi dan bertopi. Mereka datang naik Kijang Innova hitam bernomor polisi B 1673 PR. Seorang pengemudi menunggu di dalam mobil.

Menurut Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur Komisaris Dody Rahmawan, mobil itu diparkir tepat di depan pintu masuk.

Salah seorang pria masuk ke rumah dan mengarahkan senjata api ke dahi Nyonya Bambang. Korban diminta ke kamar utama. Kedua kaki dan tangan korban diikat dengan tali sepatu, sedangkan mulutnya dibekap plakban. Mereka berbuat serupa terhadap Pipit, sementara Fitri menjerit-jerit sehingga dia dipindah ke kamar utama berkumpul bersama nenek dan perawatnya.

”Ibu terbaring tertelungkup di ranjang. Wajahnya ditutup tumpukan pakaian agar matanya tidak melihat para pelaku. Menurut ibu dan perawat, dua di antara perampok membawa celurit,” ujar SA.

Setelah itu kelima perampok mengobrak-abrik lima kamar di rumah itu mencari barang berharga. ”Perampok merampas satu laptop, 200 gram emas, telepon seluler Nokia, dan uang Rp 1 juta,” ujar Dody.

Tak lama kemudian Bambang tiba dari rumah sakit. Dia menyapa pengemudi di mobil. Saat dia mengetuk pintu depan yang terkunci, perampok kabur lewat pintu samping.

Sementara anggota Polres Metro Depok meringkus lima perampok yang 15 kali beraksi di angkot. Dua di antara mereka ditembak kakinya. Mereka merampok penumpang angkot di kawasan Depok sampai Jakarta Selatan. Salah satu korbannya pegawai PT Pos.

”Penangkapan berawal dari pemetaan angkot di Depok. Tersangka pertama kami tangkap Rabu di Sukmajaya,” ujar Kepala Satuan Reskrim Polres Depok Komisaris Ade Rahmat Idnal.(NDY/WIN/TRI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com