Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Marah dan Pasang Bendera Kuning

Kompas.com - 09/02/2011, 13:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah bus transjakarta yang melaju di Koridor VI (Ragunan-Dukuh Atas) menabrak seorang anak SD berumur 9 tahun saat hendak menyebrang sekitar pukul 11.50 WIB. Anak SD tersebut sempat dilarikan ke rumah sakit Asri di daerah Duren Tiga, Jakarta Selatan namun nyawannya tak tertolong.

Menurut Asmen Pusat Kendali BLU TransJakarta, Bano Yoga Swara, saat bus melintas dari arah Mampang menuju Dukuh Atas, tiba-tiba anak tersebut menerobos dan langsung menyebrang.

"Sopir tidak melihat anak itu dan langsung menabraknya," ujar Bano, Rabu (9/2/2011), saat dihubungi.

Bano mengungkapkan, pihak BLU Transjakarta akan memberikan santunan kepada pihak keluarga sebagai bentuk ganti rugi. Dia juga mengimbau agar masyarakat yang hendak menyeberang untuk memanfaatkan jembatan penyebrangan orang (JPO) yang sudah disediakan di sepanjang jalur tersebut.

"Kami juga meminta para sopir untuk menurunkan kecepatannya untuk tiap persimpangan, pertigaan, dan perempatan," ungkap Bano.

Sementara itu, pakar transportasi Darmaningtyas, yang kebetulan berada di lokasi saat kejadian mengungkapkan, warga Mampang sempat mengamuk akibat kejadian tersebut dan memblokir jalur busway dengan menempatkan tiga buat pot tanaman yang dipasangi bendera kuning.

"Warga di sini marah dan memasang pot dan bendera kuning agar busway tidak ada yang melintas," ungkapnya.

Darmaningtyas melihat kejadian tersebut tidak hanya tanggung jawab dari BLU TransJakarta semata. Pasalnya, anak SD tersebut tidak menyeberang di JPO.

"Harusnya masyarakat menyebrang di JPO, dan tindakan pemblokiran merupakan tindakan sewenang-wenang. Sayang polisi dan Pemprov DKI lamban bergerak," ujar Darmaningtyas.

Dengan pemblokiran itu, praktis jalur busway baik yang menuju Dukuh Atas maupun Ragunan tersendat. "Kami masih berusaha koordinasi dengan petugas agar bus bisa melintas, tapi saat ini warga tampaknya masih marah jadi kami masih terus menunggu," tandas Bano.

Selama 2010, 430 kasus kecelakaan di jalur busway terjadi. Jumlah tersebut meningkat jika dibandingkan pada tahun sebelumnya yang hanya menembus angka 303 hingga akhir tahun.

Dari delapan koridor yang sudah beroperasi, Koridor III merupakan jalur yang paling tinggi kasus kecelakaannya, yakni mencapai 69 kasus. Kemudian disusul oleh Koridor VIII yakni 67 kasus, Koridor V dan Koridor VII masing-masing 64 kasus, Koridor II 48 kasus, Koridor VI 45 kasus, Koridor I 37 kasus, dan Koridor VI 36 kasus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com