Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspor Komoditas Indonesia Bisa Merosot

Kompas.com - 15/03/2011, 02:41 WIB

Di Sulawesi Selatan, kalangan eksportir menanti perkembangan untuk menentukan langkah selanjutnya. Berdasarkan catatan Kamar Dagang dan Industri Sulsel, Sulsel antara lain mengekspor udang, ikan, biji kakao, tetes tebu, dan marmer ke Jepang. ”Terlalu cepat untuk mengambil kesimpulan karena bencana juga baru terjadi Jumat. Hingga saat ini ekspor masih lancar,” ujar Tigor Cendarma, CEO PT Bogatama Marinusa, eksportir udang beku olahan di kantornya di Kawasan Industri Makassar, Kota Makassar, Senin. Selain udang, Sulsel sebagai penghasil kakao juga mengekspor biji kakao ke Jepang. Namun, gempa dan tsunami di Jepang belum berimbas pada ekspor komoditas ini.

Dengan produksi 160.000 ton kakao per tahun, hanya sekitar 9 persen atau 14.400 ton yang diekspor ke Jepang.

Jepang ketat menerapkan standar produk impor. Khusus untuk kakao, Jepang hanya menerima kakao yang difermentasi. Padahal, mayoritas kakao Indonesia tidak difermentasi.

Kopi lancar

Ekspor kopi dari Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, terutama dari Kabupaten Manggarai dan Ngada, ke Jepang tetap lancar.

Kepala Cabang PT Indokom Citra Persada Surabaya, Asnawi Saleh, di Sidoarjo, Jawa Timur, mengatakan, Selasa ini 51,3 ton kopi robusta asal NTT senilai 130.000 dollar AS (Rp 1,1 miliar) akan dikirim ke Nagoya dari Tanjung Perak, Surabaya.

Adapun Kepala Cabang PT Indokom Citra Persada Manggarai, Suherman, di Ruteng mengatakan, pihaknya mengekspor 300-400 ton kopi arabika per tahun ke Jepang.

Pelaku usaha kecil menengah (UKM) di Surabaya, Jatim, umumnya khawatir order dari pembeli di Jepang dibatalkan pascagempa dan tsunami. Apalagi, saat ini terjadi hilang kontak dengan para pelanggan di Jepang, sebagaimana diakui Anita Trisusilowati, pemilik Cakrawala Persada Aromaterapi.

Sekretaris Umum Ikatan Wanita Pengusaha Jatim Liliek Endang dan Ketua Forum Daerah UKM Jatim Nurcahyudi mencari alternatif negara tujuan ekspor selama Jepang belum pulih.

Eksportir edamame dan mukimame (kedelai khas Jepang, yang ditanam di Indonesia) dari Jember terpaksa mengalihkan kota tujuan dari Kendai ke Yokohama. Menurut Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Energi Sumber Daya Mineral Jember Hariyanto, volume ekspor edamame 3.205.750 kilogram senilai 5.442.098 dollar AS. Ekspor mukimame 784.021,92 kg dengan nilai 1.187.717,24 dollar AS. Adapun volume ekspor okra (sejenis kacang-kacangan) 209.000 kg senilai 351.540 dollar AS.

(SIN/APA/INK/DEN/EKI/SIR/ETA/JON/SEM)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com