Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom Ditujukan untuk Ulil atau Pers?

Kompas.com - 16/03/2011, 20:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Berbagai dugaan motif bermunculan setelah pengiriman paket bom yang ditujukan kepada aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL) Ulil Abshar Abdalla di Jalan Utan Kayu, Selasa (15/3/2011) kemarin. Aktivis Kontras, Usman Hamid, mengatakan bahwa kemungkinan pengeboman dilakukan dengan tujuan kepentingan politik mengingat bom dikirimkan ke alamat yang merupakan kompleks Group Tempo, Kantor Berita Radio 68 H (KBR 68H), dan Green Radio.

Apalagi, kata Usman, belakangan pemberitaan Tempo terkait suasana politik yang memanas di Indonesia. Selain itu, berita WikiLeaks juga cukup menyita perhatian publik. Namun, pengiriman paket sengaja dikaburkan dengan ditujukan kepada Ulil dan mengatasnamakan isu agama.

Kiriman itu bisa juga ditujukan untuk Ulil yang selama dua tahun belakangan aktif menyuarakan keberaniannya dalam dunia politik. Apalagi, ia juga masuk dalam kader Partai Demokrat. Berbagai kemungkinan politis bisa saja menjadi motif pengiriman paket bom itu.

”Ulil sudah dua tahun belakangan ini aktif di dunia politik sehingga mungkin memang ditujukan untuknya agar memberikan dampak ketakutan. Pengeboman ini tentu juga berdampak pada teman-teman di Komunitas Utan Kayu dan teman-teman Tempo yang belakangan ini banyak menulis tentang permasalahan politik yang sangat sensitif,” ucap Usman di Kontras, Rabu (16/03/2011).

”Pemberitaan seperti itu menimbulkan kekhawatiran dan keterpojokan dari pihak tertentu sehingga menimbulkan situasi di mana politik teror ini dilakukan untuk mengaburkan perhatian masyarakat,” tuturnya.

Namun, Usman menyarankan apa pun motif yang dipakai para pelaku pengeboman, masyarakat maupun aparat keamanan jangan sampai mengikuti irama yang sedang dimainkan para pelaku. Isu-isu agama, terutama mengenai Ahmadiyah, kemungkinan sengaja dimainkan untuk memperkeruh situasi Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Nasional
    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Nasional
    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Nasional
    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Nasional
    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Nasional
    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Nasional
    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Nasional
    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Nasional
    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Nasional
    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com