Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapabilitas Kandidat Golkar Diragukan

Kompas.com - 22/03/2011, 15:43 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Golkar boleh dibilang sebagai partai yang paling gegap gempita menyambut Pemilukada DKI Jakarta 2012. Tiga nama bakal calon gubernur DKI Jakarta pun muncul ke publik. Ketiga nama itu kini tengah bertarung tingkat popularitas dan elektabilitas dalam survei yang akan dilakukan Golkar pada pertengahan tahun 2011. Mereka adalah anggota Komisi I DPR RI Tantowi Yahya, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Azis Syamsuddin, dan Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta Prya Ramadhani.

Pengamat politik Universitas Indonesia, Iberamsjah, menilai, ketiga kandidat dari Golkar tersebut tidak memiliki kemampuan yang cukup untuk memimpin Jakarta.

"Ketiganya tidak cukup kemampuan. Jam terbangnya minim. Jangan memaksakan diri, ini DKI bukan kecamatan," ujarnya, Selasa (22/3/2011), saat dihubungi wartawan.

Ia mengaku sudah melakukan survei terkait sosok yang tepat menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017. Dari survei itu, tidak ada satu pun nama ketiga calon Golkar yang muncul.

"Tapi, Fauzi Bowo atau Dzan Faridz memang ada. Hanya, semuanya masih kacau. Belum ada sosok yang pas hingga kini untuk memimpin Jakarta," tutur Iberamsjah.

Menurutnya, sosok yang tepat untuk memimpin Jakarta adalah sosok yang mengerti masalah Jakarta dan memiliki jam terbang yang tinggi.

"Mereka pengalaman apa? Foke saja yang sarjana dari Jerman tidak berdaya," ungkapnya.

Iberamsjah mengingatkan bahwa kekuatan Golkar di Jakarta tidak terlalu besar sehingga peluang Golkar mencalonkan kandidat sendiri pun mengecil. "Golkar itu partai kecil di Jakarta, tidak sampai 10 persen. Jangan berharap macam-macam," tukasnya.

Bahkan, dia berani memprediksi bahwa siapa pun kandidat yang diusung partai berlambang pohon beringin ini tidak akan bisa menang jika mencalonkan kadernya.

"Siapa pun yang dicalonkan Golkar, tidak akan jadi. Terlalu ambisius berlebihan. Kemampuan apa yang bisa dibanggakan. Bukan hanya membunuh diri sendiri, tapi jutaan orang di Jakarta. Mengurus DKI itu lebih berat daripada tanggung jawab sebagai menteri," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com