Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Ada Monopoli Komunikasi FIFA

Kompas.com - 30/03/2011, 04:42 WIB

Bogor, kompas - Sepak bola Indonesia kini memasuki era baru, ditandai dengan tidak ada lagi monopoli akses terhadap FIFA. Selama ini PSSI, di bawah kepemimpinan Nurdin Halid, selalu menjadi penyalur informasi dari FIFA.

”Sekarang tidak ada lagi monopoli akses terhadap FIFA. Dahulu seakan-akan hanya pengurus PSSI yang bisa mengklaim bahwa FIFA mengatakan begini dan FIFA mengatakan begitu,” ujar Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi A Mallarangeng, Selasa (29/3) di Istana Bogor, Jawa Barat.

”Ternyata, kini terbukti bahwa apa yang disampaikan PSSI berbeda dengan apa yang sesungguhnya dikatakan oleh FIFA,” tutur Andi.

Pernyataan Menpora ini menyangkut klaim PSSI mengenai pembatalan kongres di Pekanbaru pada 26 Maret atas saran utusan FIFA dan AFC.

”Waktu itu, katanya, pembatalan dilakukan karena FIFA merekomendasikannya. Terbukti, peninjau FIFA justru ingin pergi ke lokasi, tetapi justru ditahan dan dibawa ke bandar udara,” ujar Andi.

Ketua Komisi Bidang Olahraga dan Hukum Komite Olimpiade Indonesia Timbul Thomas Lubis menjelaskan, pascakongres di Pekanbaru yang digelar oleh 78 pemilik suara, komunikasi dengan FIFA terus dilakukan. Salah satunya, korespondensi melalui e-mail dan telepon dengan utusan FIFA, Frank van Hattum, serta Direktur Keanggotaan dan Pengembangan Thierry Regenass.

”Mereka terus kami beri informasi perkembangan yang terjadi. Terjemahan konferensi pers Menpora juga kami kirim ke Van Hattum dan Regenass. Pokoknya, kami buat mereka memahami permasalahan,” ujar Timbul.

Mengenai sikap FIFA terhadap hasil kongres 78 pemilik suara, Timbul menjelaskan, FIFA masih menunggu laporan resmi dari Van Hattum.

PSSI berkemas

Berkaitan dengan tidak diakuinya kepengurusan PSSI pusat yang dipimpin Nurdin Halid oleh pemerintah, Andi kembali menegaskan bahwa mereka pun tidak boleh lagi memakai kantor PSSI di Senayan.

”Anggaran otomatis langsung dihentikan. Karena kantor PSSI juga milik pemerintah, itu juga dihentikan. Pengurus yang dipimpin Nurdin tidak bisa lagi menggunakan fasilitas itu,” ucap Andi.

Pada Selasa siang, sejumlah anggota staf PSSI masih beraktivitas dan memasuki kantor melalui pintu belakang di Pintu Merah Stadion Gelora Bung Karno karena pintu depan diduduki oleh suporter yang memborgolkan tangan ke gerbang.

Sejumlah anggota staf mengemasi dokumen dan peralatan kerja ke dalam kardus. Kardus- kardus berukuran besar dikirim ke Sekretariat PSSI menggunakan sepeda motor dan bajaj.

Direktur Hukum dan Peraturan PSSI Max Boboy yang berada di sekretariat mengaku hanya mengemasi barang-barang pribadi. Ia enggan menjawab pertanyaan mengenai kegiatan anggota staf yang mengemasi dokumen-dokumen Sekretariat PSSI.

”Saya tidak berwenang menjelaskan,” ujar Max Boboy, yang cepat-cepat masuk ke mobil dan pergi.

Staf PSSI menjelaskan, aktivitas Sekretariat PSSI sementara pindah ke kompleks Kuningan, Jakarta, menumpang di kantor PT Liga Indonesia. (ANG/ATO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com