Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Deli Suhandi Kerap Tangisi Anaknya

Kompas.com - 05/04/2011, 15:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Malang nasib Deli Suhandi (14), siswa kelas dua sekolah menengah pertama (SMP), tidak bisa lagi bermain bersama teman-temannya dan menikmati dunia sekolah. Lantaran dituduh mencuri voucher kartu perdana telepon seluler seharga Rp 10.000, dia kini meringkuk di Rumah Tahanan Pondok Bambu, Jakarta Timur.

"Sampai saat ini belum ada perkembangan lagi soal Deli. Saya juga belum menjenguk dia lagi. Rencana besok atau Kamis saya mau ke Pondok Bambu," ujar ayah Deli, Dede Subandi (52), kepada Kompas.com di rumahnya, Selasa (5/4/2011).

Rumah petaknya yang terletak di Tanah Tinggi Barat I RT 002 RW 005, Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, kini sepi tanpa kehadiran anak bungsunya. Sebelum Deli dibui, Dede tinggal bersama Sukini (40), istrinya, mertua, dan keempat anaknya.

"Ada tujuh orang tinggal di rumah saya. Sekarang, ya, kurang satu, Deli ditahan polisi," ujarnya dengan nada pasrah.

Dede mengatakan, istrinya kerap menangis jika mengingat nasib anaknya tersebut. Maklum saja, sebagai anak bungsu, Deli sangat dekat dengan ibunya dan sangat manja kepada ibunya.

"Namanya juga anak bontot, sampai kemarin diambil sama polisi, ya, masih gelendotan aja sama ibunya," ungkap Dede.

Sudah tiga hari Dede libur dari pekerjaannya sebagai tukang ojek. Dia jauh lebih fokus mengurus masalah anaknya yang ditahan dengan tuduhan mencuri voucher kartu perdana telepon seluler seharga Rp 10.000 saat terjadi tawuran antarwarga di Johar Baru, Kamis (10/3/2011).

"Ya, penginnya anak saya bebas biar bisa sekolah lagi, tapi tampaknya sulit. Polsektro Johar Baru tidak ada respons sama sekali," ujar Dede.

Menurutnya, polisi selalu memperlakukan masyarakat kecil dengan tidak adil. Saat seharusnya mereka menjadi pelindung, mereka justru menjaga jarak dan seolah menjadi musuh bagi masyarakat kecil yang butuh keadilan. Salah satunya adalah keadaan anaknya sekarang yang mau tak mau mendekam di Rumah Tahanan Pondok Bambu, Jakarta Timur, hanya karena diduga mencuri voucher perdana telepon seluler seharga Rp 10.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com