Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gayus: Vonis 10 Tahun Terlalu Berat

Kompas.com - 11/05/2011, 19:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Gayus Halomoan Tambunan merasa vonis selama 10 tahun penjara oleh majelis hakim banding di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta terlalu berat. Vonis itu terkait empat perkara tindak pidana korupsi.

"Terlalu berat," kata mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak ini seusai acara penyerahan tahap II di Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (11/5/2011). Gayus dimintai tanggapan atas vonis 10 tahun untuk dirinya.

Gayus mengatakan, ia belum mengambil sikap atas vonis itu, apakah mengajukan kasasi atau menerima putusan. Pasalnya, kata dia, salinan putusan belum diterima. "Nanti konsultasi dengan penasihat hukum dulu," kata Gayus.

Penasihat hukum Gayus, Dion Pongkor, mengatakan, kemungkinan Gayus akan mengajukan kasasi. Proses kasasi akan diambil alih oleh kantor hukum Hotma Sitompul. Seperti diketahui, pada sidang tingkat pertama di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, kasus itu dipegang oleh kantor hukum Adnan Buyung Nasution. Adapun pada proses banding dipegang oleh saudara Gayus, Jonder Tambunan.

"Vonis itu terlalu berat. Hukuman maksimal untuk terdakwa 20 tahun. Jadi, perkara lain nanti bisa divonis tanpa hukuman," kata Dion.

Gayus masih harus berhadapan dengan tiga perkara lain, yakni kasus gratifikasi dan pencucian uang senilai Rp 100 miliar, kasus pemalsuan paspor, serta kasus suap petugas Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.

Seperti diberitakan, putusan majelis hakim banding lebih berat tiga tahun dibandingkan dengan vonis majelis hakim tingkat pertama. Hakim menilai Gayus terbukti korupsi senilai Rp 570 juta saat menangani keberatan pajak PT Surya Alam Tunggal di Direktorat Jenderal Pajak.

Gayus juga terbukti menyuap dua penyidik Bareskrim Polri, yakni Kompol Arafat Enanie dan AKP Sri Sumartini. Selain itu, Gayus juga terbukti berupaya menyuap hakim Pengadilan Negeri Tanggerang, Muhtadi Asnun. Terakhir, Gayus terbukti memberikan keterangan palsu terkait asal-usul harta Rp 28 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com