Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Narkotika Rugikan Negara Rp 41,2 Triliun

Kompas.com - 26/06/2011, 12:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Narkotika Nasional Komjen Gories Mere mengatakan, nilai kerugian sosial yang diderita Indonesia akibat peredaran narkotika pada 2011 mencapai Rp 41,2 triliun. Hal itu dikatakan Gories dalam acara peringatan Hari Antinarkotika Internasional di Jakarta, Minggu (26/6/2011).

Angka ini dikatakan akan terus meningkat jika tak ada upaya keras dari seluruh komponen bangsa, termasuk aparat penegak hukum, terkait pemberantasan narkoba.

Gories juga mengatakan, jaringan peredaran gelap narkoba internasional yang beroperasi di Indonesia semakin meningkat. Jaringan sindikat internasional yang kerap beroperasi di Indonesia berasal dari Iran, Nigeria, India, China, dan Malaysia.

Selain itu, warga negara Indonesia yang terlibat dalam jaringan peredaran gelap narkoba juga meningkat. Saat ini, kata Gories, prevalensi penyalahgunaan narkoba di Indonesia pada 2010 diperkirakan mencapai 2,21 persen dari populasi penduduk.

Angka ini meningkat sekitar 0,5 persen dibandingkan tahun 2008 yang mencapai 1,99 persen. Penyalahgunaan narkoba umumnya pekerja swasta, wiraswasta, dan buruh berusia di atas 30 tahun. Mayoritas berlatar belakang pendidikan SLTA.

BNN, kata Gories, telah menyiapkan sejumlah langkah untuk menghentikan peredaran narkotika di Indonesia. "Pertama, peningkatan kampanye nasional yang masif sampai ke pelosok desa terhadap ancaman bahaya narkoba," kata Gories.

Turut hadir pada peringatan tersebut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono, dan jajaran anggota Kabinet Indonesia Bersatu II.

Kedua, BNN pada 2011 berencana membangun tempat rehabilitasi di Makassar dan Samarinda. Sementara itu, pada 2012, sebuah tempat rehabilitasi di Pagar Alam juga akan dibangun.

"Dari 3,8 juta penyalahguna narkoba pada 2010, baru sebagian yang menjalani perawatan. Masih banyak penyalahguna narkoba yang belum mendapatkan pelayanan rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial sehingga sangat rawan menjadi pasar terbuka jaringan sindikat peredaran gelap narkoba," kata Goris.

BNN juga berkomitmen memperkuat pintu-pintu masuk jaringan sindikat peredaran gelap narkoba dari luar negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com