Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

250.000 Ekstasi Disita

Kompas.com - 18/07/2011, 03:12 WIB

Jakarta, Kompas - Peredaran narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif berbahaya masih terus merajalela. Badan Narkotika Nasional menangkap enam tersangka dan menyita 250.000 ekstasi asal Belanda di rumah kontrakan di Jalan Mutiara Golf No 22, Sentul City, Bogor, Jawa Barat.

Kepada wartawan di lokasi, tersangka utama, SH (49), mengaku membeli 250.000 butir ekstasi yang dikemas dalam 50 kantong plastik dari Belanda.

Barang haram itu ia sembunyikan di dalam dua mesin pengaduk besar.

Keterangan Direktur Narkotika Alami BNN Brigjen (Pol) Benny Joshua Mamoto, BNN sudah mengintai kegiatan SH selama dua bulan. Malam itu juga (Jumat) keenam tersangka kemudian ditangkap.

”Ekstasi yang dibeli dari Belanda itu transit dulu ke Batam. Dari Batam, ekstasi disembunyikan di dua mesin pengaduk dan dikirim lewat kapal ke Jakarta,” tutur Benny, Minggu (17/7).

Dua pembeli dan pengedar berinisial W dan C juga ditangkap di rumah kontrakan mereka di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.

SH mengaku baru dua hari mengontrak. ”Rumah kontrakan digunakan sebagai gudang dan distribusi,” jelas Benny.

Saat rumah SH digeledah, di kamar lantai dua juga ditemukan bong atau alat mengonsumsi sabu. SH akhirnya mengaku, ia berani kabur dan berlari kencang saat ditangkap karena masih dalam pengaruh sabu.

”Saat kami menangkap W dan C di Kemayoran, petugas juga mendapati keduanya dalam pengaruh sabu. Keduanya mengaku, selain mengonsumsi sabu, mereka juga menjual sabu,” papar Benny.

Kini, petugas BNN sudah menyebar ke Batam untuk mengembangkan penyidikan kasus ini.

Lenong antinarkoba

Mengingat para pengedar narkoba semakin merajalela menyasar masyarakat semua golongan, BNN juga terus mengampanyekan antinarkoba dengan berbagai strategi.

Sebuah Pergelaran Seni dan Budaya Antipenyalahgunaan Narkotika dan Prekursor Narkotika digelar di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, kemarin.

Acara ini diselenggarakan oleh Bidang Pencegahan Direktorat Deseminasi Informasi Badan Narkotika Nasional (BNN).

”Kite mungkin bukan pegawai BNN, Be. Tapi kite kudu aktif perangi narkoba. Caranye, gampang aja. Jangan pernah mau diajak pake apalagi ngedarin. Terus, kalau ada yang macam-macam di kampung kite, pemuda dan warganye harus berani bareng-bareng melawannya,” kata Firman kepada ayahnya.

Firman mewakili sosok pemuda Betawi dalam lakon lenong antinarkoba di Setu Babakan itu.

Babe Firman pun memberi restu dan semangat kepada anak semata wayangnya itu saat pamitan hendak melaksanakan niatnya.

Di atas panggung, pesan antinarkoba dan perang melawan obat-obat terlarang itu disampaikan dalam balutan percakapan para pemain lenong yang kocak, ceplas-ceplos, tetapi langsung menohok khas Betawi. Para penonton pun tak berhenti tertawa dan tersenyum.

Pesan moral bisa tertanam dengan mudah di dalam benak bocah-bocah yang datang bersama orangtuanya, juga para remaja yang hadir rombongan atau bersama sang kekasih.

Acara dibuka oleh pengelola Setu Babakan dan Tim Asistensi BNN Brigjen Purn Dra Moldirata.

Menurut Restu Sukesti, Kepala Subdirektorat Media Non Elektronik BNN, kampanye melalui seni budaya tradisional merupakan strategi baru BNN untuk memerangi penyalahgunaan narkoba. Sebelumnya, telah dilakukan acara serupa di Jawa Timur, Sumatera Barat, dan Banten. ”Semoga pesan moral perang terhadap narkoba lebih bisa dicerna oleh masyarakat,” kata Restu. (WIN/NEL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com