Faisal Basri Pilih Jalur Independen

JAKARTA, KOMPAS.com - Faisal Basri telah menyatakan kesiapannya untuk maju dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) DKI Jakarta 2012 mendatang sebagai bakal calon Gubernur. Ia memilih menggunakan jalur calon independen.

"Saya memilih jalur calon independen bukan karena membenci partai politik," kata Faisal saat konferensi pers di Kedai Kopi Daya Rasa, Jalan Gandaria Tengah II, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis ( 21/7/2011 ) malam.

Menurut ekonom ini tingkat kepercayaan masyarakat terhadap demokrasi di Indonesia, termasuk terhadap partai politik sedang berada pada titik nadir. "Kita sedang mendekati puncak keputusasaan terhadap partai-partai politik yang perilakunya kita lihat seperti sekarang ini," terang Faisal Basri.

Situasi sekarang, lanjut Faisal, membuat parpol sibuk mengurus masalah-masalah internal masing-masing dibandingkan mengurus masalah dan kebutuhan masyarakat.

Alasan lain yang dikemukakan pengajar Universitas Indonesia ini adalah pengalamannya ketika mencalonkan diri pada tahun 2007 . Saat itu, ia mencoba menggunakan kendaraan parpol untuk menjadi calon Gubernur DKI.

Faisal Basri menggambarkan, keseimbangan pasar politik di Indonesia sudah melampau ukuran normal. "Harga untuk masuk melalui parpol sudah sedemikian tingginya. Akibatnya, kerja pertama para kepala daerah terpilih adalah mengembalikan modal yang telah mereka terima," katanya. Dengan terbukanya jalur calon Independen, ia berharap pasar politik tersebut akan kembali pada titik kewajaran.

Ia menjelaskan, politik di Indonesia saat ini sudah sedemikian mahalnya sehingga banyak figur potensial dan berintegritas yang gagal menjadi pemimpin karena faktor politik yang mahal.

Ia menambahkan, menunggu situasi politik yang semakin kondusif sama artinya dengan menunggu dalam ketidakpastian. "Tidak jelas situasi ini kapan berakhir. Karena itu kami mencoba memanfaatkan kesempatan yang ada dengan menawarkan asa baru kepada masyarakat," tuturnya.

Faisal juga menambahkan, dengan memilih jalur independen tidak berarti pihaknya membenci parpol. "Semoga ini juga mengetuk hati partai untuk bersama-sama memperbaiki situasi yang ada. Jadi calon independen juga bisa membantu parpol untuk memperbaiki diri," kata Faisal Basri.