Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peziarah Padati TPU Karet Bivak

Kompas.com - 29/07/2011, 14:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Beberapa hari menjelang bulan Ramadhan, sebagian besar umat Islam berziarah ke makam para leluhurnya. Hal ini dapat kita temukan di berbagai tempat pemakaman umum. Salah satunya di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat.

Banyaknya para peziarah yang bermaksud nyekar ke TPU Karet Bivak, Kamis (28/7/2011), menyebabkan arus lalu lintas di seputar makam menjadi padat, bahkan kadang menimbulkan kemacetan arus lalu lintas dari arah Pejompongan dan Bendungan Hilir.

Banyaknya peziarah yang datang itu dimanfaatkan oleh sejumlah warga di sekitar pemakaman untuk menjual bunga musiman. Nur Hasanah, salah satu penjual bunga musiman di sekitar TPU Karet Bivak, mengatakan, ia menjual berbagai macam bunga, seperti mawar merah, mawar putih, kenanga, melati, sedap malam, dan pihong, daun pandan, dan air siraman dengan harga miring.

Biasanya Nur Hasanah menjual bunga yang sudah dicampur ini dengan harga Rp 5.000 per kantong. Jika ada yang menawar, dia akan melepasnya dengan harga Rp 10.000 per tiga kantong. Untuk air siraman, biasanya dia jual dengan harga Rp 5.000 per botol kecil dan Rp 10.000 per botol besar.

Hal senada dikatakan Nurhayati, pedagang bunga yang sudah 46 tahun berjualan di TPU Karet Bivak. Dia mendapatkan bunga-bunga dagangannya dari Pasar Rawa Belong. "Jika banyak peziarah, omzet bisa mencapai Rp 3 juta-Rp 5 juta pada bulan Ramadhan. Namun, pada hari-hari biasa, pendapatan sangat minim karena peziarah yang datang sangat sedikit, bahkan tidak balik modal akibat banyak bunga-bunga yang layu akibat tidak habis terjual," ujarnya.

Tidak hanya penjual bunga, pedagang makanan dan perawat makam juga mencari rezeki di TPU Karet Bivak.

"Biasanya peziarah ramai pada hari Sabtu-Minggu. Kebanyakan dari mereka memberikan biaya perawatan sebesar Rp 35.000-Rp 75.000 per bulan dan Rp 300.000-Rp 600.000 per tahun," ujar Mada, seorang perawat makam yang sudah bekerja selama 23 tahun.

Di TPU Karet Bivak terdapat makam pahlawan, seperti MH Thamrin, Ibu Fatmawati, istri mendiang Presiden Soekarno, Chairul Shaleh, penyair Chairil Anwar, dan makam pahlawan tanpa nama, bahkan ada juga makam artis seperti Benyamin S.

"Tidak ada peziarah yang secara khusus berziarah ke makam pahlawan, kecuali makam MH Thamrin yang hampir setiap tahun diadakan perayaan dalam rangka memperingati hari ulang tahun Jakarta," ujar Nunung, perawat makam di TPU Karet Bivak.

Sementara itu, Rojali, pegawai kantor TPU Karet Bivak, mengatakan, saat ini harga kontrak makam di TPU Karet Bivak bervariasi. Menurut dia, untuk kelas AA I harga kontrak selama tiga tahun sebesar Rp 100.000, AA II seharga Rp 80.000, A I seharga Rp 60.000, dan A II seharga Rp 40.000.

"Luas TPU Karet Bivak kurang lebih 16 hektar dengan jumlah 47.920 petak makam," ujar Rojali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com