JAKARTA, KOMPAS - Omzet pedagang blewah di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur, dapat mencapai Rp 7,5 juta sehari selama bulan puasa. Pedagang blewah menjadi komoditi musiman laris selama Bulan Ramadhan. Dalam sehari, salah satu lapak musiman blewah di Pasar Induk Kramatjati mampu menjual blewah sebanyak empat ton pada awal puasa.
Memasuki pekan kedua, penjualan blewah turun menjadi lebih kurang 3 ton sehari. "Hari biasa, blewah hampir tak laku. Makanya lapak blewah hanya kami buka saat Bulan Puasa," kata Bintoro (28), salah satu penjaga lapak blewah, Senin (22/8/2011). Buah yang kerap digunakan menjadi campuran es buah ini dijual dengan harga Rp 2.500 per kilogram.
Sebagian besar blewah dipasok dari Demak, Jawa Tengah. Blewah dari Demak disukai karena ukurannya cukup besar. Larisnya blewah di Bulan Puasa memancing pedagang blewah musiman. Para pedagang musiman itu membuka lapak di halaman Pasar Induk Kramatjati.
Selain blewah, terlihat pula sejumlah pedagang musiman bahan makanan yang identik dengan hidangan puasa, seperti kolang-kaling dan timun suri. Berkebalikan dengan blewah, konsumsi buah-buahan seperti mangga, sawo, dan belimbing justru turun selama puasa tahun ini.
"Omzet saya turun sampai 40 persen selama puasa ini," kata Joni (50), salah satu pemilik kios grosir buah-buahan di Pasar Induk Kramatjati. Padahal, pasokan buah selama puasa ini melimpah karena sedang musim panen. Akibatnya, sejumlah stok buah di pedagang busuk dan terpaksa dibuang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.