Sesuai dengan permintaan polisi, kamar Livia saat ini selalu dikunci untuk kepentingan penyidikan. Sesuai dengan yang dilihat Ian, polisi membawa buku harian, komputer, dan kotak BlackBerry milik Livia yang dijadikan petunjuk untuk mengetahui pembunuh Livia.
Livia meninggalkan indekos terakhir kali 16 Agustus pukul 08.06 dengan mengenakan kemeja putih polos, rok hitam, dan tas berwarna gelap. Ciri-ciri itu identik dengan mayat yang ditemukan di Cisauk, Tangerang, Minggu (21/8) malam.
Kepergian Livia terekam di kamera CCTV yang dipasang di setiap lorong indekos dan dapat disaksikan melalui ruangan penjaga indekos. ”Namun, rekaman di sini setiap empat hari sekali otomatis terhapus. Kemarin, polisi mau lihat tidak bisa karena sudah terhapus,” kata Ian.
Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Kebon Jeruk Ajun Komisaris Priyo Utomo Teguh mengakui, terdapat kemungkinan Livia dibunuh oleh orang yang kenal dekat dengannya jika menilik fakta bahwa Livia dicekik dari depan. ”Berbagai kemungkinan masih ada, apakah dibunuh teman dekatnya ataupun orang lain. Jika pelakunya sudah jelas, pasti kami beri tahu,” ucap Priyo.