Penumpang Bus "Fanatik" Bikin Repot

JAKARTA, KOMPAS.com - Penumpukan calon pemudik di terminal Pulo Gadung, Jakarta Timur kebanyakan disebabkan karena para pemudik yang menunggu kedatangan bus yang sudah menjadi langganan tiap tahun.

Kepala Terminal Pulo Gadung, M. Nur mengharapkan agar para pemudik tidak terpaku pada kendaraan yang belum jelas kapan sampainya.

"Kami harapkan jangan terpaku kepada kendaraan yang datangnya belum jelas, kalau besok tidak ada gimana, penumpang fanatik ini kan memberi kesan kalau mereka terbengkalai, jadi bikin kita repot," kata Nur di terminal Pulo Gadung, Jakarta Timur, Jumat (26/8/2011) malam.

Menurut Nur, para penumpang bersikap seperti itu karena menganggap pelayanan salah satu PO bus dianggap lebih memuaskan ketimbang PO bus yang lain. Hal itu kemudian disampaikan dari mulut ke mulut.

"Itu kan tahun-tahun lalu, kondisi saat ini berbeda, mereka kita beri formulir untuk membuat pengaduan apabila ada PO bus atau supir yang berulah," tambahnya.

Sementara itu, Nia (20) salah satu pemudik yang ingin pulang ke Tegal, Jawa Tengah mengakui hanya percaya pada PO yang biasa ditumpangi untuk pulang kampung. "Kalau terpaksa yah naik yang lain, tapi kalau ada mending saya naik bus langganan saya," ujar wanita yang bekerja di sebuah pabrik itu.

Nia yang pulang mudik bersama kakanya ini awalnya mendengar pengalaman seorang temanya yang diturunkan di pinggir jalan atau sering dipindah ke bus lain walaupun belum sampai tempat tujuan. "Tetangga saya cerita kalau bus yang lain sering disuruh turun alasannya tidak lewat," tuturnya.