Pristono: Kopaja AC Harus Tetap Beroperasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan DKI Jakarta menyatakan bahwa pelayanan publik tidak boleh terputus. Penetapan tarif Kopaja AC masih dalam proses setelah menerima surat dari Organisasi Angkutan Darat (Organda) pada Jumat (9/9/2011).

"Komitmen dan perhitungannya dulu bagaimana, yang namanya pelayanan publik tidak boleh terputus," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI, Udar Pristono saat dihubungi, Senin (12/9/2011).

Menurut Pristono, proses penetapan tarif tersebut cukup panjang dan ada prosedur yang mesti dilakukan secara bertahap. Dia memperkirakan dua minggu ke depan panentuan tarif baru bisa diputuskan. Adapun prosedur yang mesti dilakukan adalah dari Kopaja harus menyurati organda sebagai asosiasinya.

Dari asosiasi, dibahas dulu oleh tim dan kemudian tim harus turun ke lapangan untuk survei pasar. Selanjutnya, diadakan rapat koordinasi untuk dimintai persetujuan ke Gubernur dan kemudian tarifnya ditetapkan oleh asosiasi Organda.

Dengan berhenti beroperasi, tentu bisa menghambat survei pasar. Survei pasar ini dinilai penting untuk mengkaji besaran tarif yang diajukan sesuai atau tidak. Kendati demikian, sebelum adanya keputusan kenaikan tarif diharapkan Kopaja AC tetap dapat beroperasi dengan tarif semula yakni Rp 2000. Pihak pengelola  mengajukan kenaikan menjadi Rp 6000.

"Harus ada survei pasar dulu. Kami lihat, sore ini Kopaja AC sudah beroperasi," kata Pristono.