Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pewarta Foto Indonesia Keluarkan Sikap

Kompas.com - 20/09/2011, 13:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pewarta Foto Indonesia mengambil sikap atas kericuhan yang terjadi antara wartawan dan siswa SMA 6 di Jalan Mahakam, Jakarta Selatan. Selain itu PFI juga meluruskan stigma yang muncul di publik terhadap pewarta foto atas kasus tersebut.

PFI tidak ingin arus opini publik berkembang dengan membenturkan, mengonfrontasi wartawan, terutama pewarta foto, dengan para siswa. "Kasus ini sudah diserahkan ke polisi, percayakan kepada proses hukum," ujar Ketua PFI Jerry Adiguna, Selasa (20/9/2011).

Dia meluruskan bahwa posisi pewarta foto saat kejadian sebenarnya adalah sedang bertugas meliput aksi. Mengenai video yang beredar, seorang pewarta foto yang naik ke atas bangunan pos sekolah, yang ditengarai menjadi salah satu pemicu kericuhan, PFI sudah mendapatkan keterangan bahwa dia tidak dalam posisi mengejar siswa, tetapi mencari posisi untuk memotret kericuhan.

"Bisa dipahami, saat itu dia (pewarta foto) dalam kondisi terjebak di dalam area sekolah, pagar sudah ditutup, kondisi mulai memanas, dan dia ingin mencari posisi yang baik untuk memotret, hanya saja memang posisinya menarik perhatian," katanya.

Berdasarkan penelusuran yang didapat PFI, tidak ada pewarta foto yang melakukan pemukulan. Justru para pewarta foto terdesak, ada yang lari menyelamatkan diri. Posisi mereka benar-benar sedang meliput.

Saat ini, PFI sedang melakukan pertemuan dengan Dewan Pers untuk berkonsultasi, meminta arahan, sekaligus meluruskan masalah atas persepsi yang muncul. Selain itu, PFI juga berkoalisi dengan Aliansi Jurnalis Independen dan Poros Wartawan Jakarta untuk menindaklanjuti kasus ini sebaik-baiknya.

"Kita saat ini sedang mendinginkan suasana, jangan tersulut arus pendapat publik sehingga nanti merugikan semua pihak," ujarnya.

Jerry menambahkan, PFI meminta semua pihak bisa mengapresiasi kebebasan pers. "Kita memandang pada masalah sebenarnya, kita dukung teman-teman yang minta tanggung jawab pihak sekolah atas perampasan kaset jurnalis televisi oleh para siswa," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com