Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala SMA Negeri 6: Siswa dan Guru Terprovokasi

Kompas.com - 21/09/2011, 22:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak SMA Negeri 6 Jakarta mengakui bila siswa dan guru terlibat bentrokan dengan wartawan pada Senin (19/9/2011). Menurut Kepala SMA Negeri 6 Kadarwati Mardiutama, aksi tersebut dilakukan karena adanya aksi provokatif dari wartawan.

"Bagaimanapun juga mohon dipahami, anak-anak murid kami masih remaja dengan emosi yang belum matang. Teriakan-teriakan dan aksi provokatif yang dilakukan teman-teman wartawanlah yang pada akhirnya memancing emosi anak murid kami, juga para guru," kata Kadarwati di SMA Negeri 6, Jakarta, Rabu (21/9/2011).

Kadarwati mencontohkan bentuk provokasi tersebut bahwa Kepala Sekolah melakukan pembiaran, melindungi penjahat, dan melakukan kurikulum tawuran sebagai tradisi yang bertentangan dengan Permendiknas No 19/2007.

Alumnus SMA Negeri 6 itu mendukung upaya polisi untuk menyelidiki siapa yang memprovokasi bentrokan tersebut. "Ke depan, kami berupaya membina semua murid kami agar tidak mudah terprovokasi dan terpancing emosinya," kata Kadarwati.

Dia mengatakan, dalam bentrokan itu, terdapat tujuh murid dan tiga guru yang menjadi korban. Murid tersebut di antaranya bernama Yuliansyah, Guntur, Dima, Rizki Akbar, dan Iraqdad, yang terkena luka memar.

Sementara itu, guru yang terluka adalah pengajar Geografi, Deni Mawardi, terkena mangkok; pengajar Fisika, Husniwati, dengan pelipis kanan bengkak; dan pengajar Matematika, Mufiqto, dengan kancing baju koyak.

"Saya harus menelepon suaminya untuk mengatakan bahwa jangan ada pikiran karena itu tepat mengenai daerah peka wanita," ujarnya.

Mengenai kabar adanya guru yang mengancam wartawan, Kadarwati mengaku tidak mengetahuinya. Kemungkinan, kata Kadarwati, ucapan itu hanyalah letupan emosi. "Saya tidak menjamin apakah itu guru kami. Saya kedatangan tamu 64 guru untuk pelatihan. Mungkin mereka bilang sudah tidak usah ada masalah lagi," pungkasnya.(Tribunnews.com/Ferdinand Waskita)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com