Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data Pelanggan Dijual

Kompas.com - 05/10/2011, 04:45 WIB

Sandra, warga Tangerang, memilih untuk membuang nomor ponsel miliknya lantaran pulsanya habis dengan sangat cepat. ”Baru isi Rp 20.000, eh besoknya sudah habis. Padahal, saya tidak pakai untuk telepon. Daripada pusing kehilangan pulsa, saya ganti kartunya,” kata Sandra.

Dia sempat mengisi ulang sekali lagi, tetapi kejadian serupa berulang. Karena tidak tahu cara untuk menghentikan penyedotan pulsa itu, dia memilih untuk mengganti nomor ponsel.

Wiraswasta ini juga mengaku heran dengan banyaknya SMS berisi iklan dan tawaran aneka rupa yang berderet-deret masuk ke ponselnya, bahkan ketika dia pertama kali mengaktifkan nomor ponsel baru.

Keluhan mengenai pencurian pulsa ini juga diterima Lingkar Studi Mahasiswa (Lisuma) Jakarta. ”Ada 418 pengaduan mengenai pencurian pulsa ini,” ujar Al Akbar Rahmadillah, Ketua Lisuma Jakarta.

Hingga Selasa, Akbar mengatakan, pihaknya belum mendapatkan respons langsung atas maraknya pengaduan penyedotan ponsel ini. Ia mengatakan, pihaknya akan membuka kembali layanan pengaduan sehubungan dengan penyedotan pulsa ini pada hari Rabu (5/10) pagi di depan kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika. (ART/NDY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com