JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi V DPR Sigit Sosiantomo di Jakarta, Rabu (5/10/2011) mengatakan, rencana PT Kereta Commuter Jakarta (KCJ) untuk melakukan pengurangan jadwal operasi KRL Jabodetabek karena alasan perbaikan gardu listrik, menunjukkan ketidakpedulian pemerintah dalam menjamin ketersediaan angkutan umum massal bagi masyarakat.
Sigit menyatakan pembatalan 20 jadwal keberangkatan kereta api karena alasan perbaikan ini benar-benar memberatkan masyarakat pengguna KRL Jabotabek. Selain biaya transportasi yang meningkat tajam, waktu tempuh perjalanan pun akan meningkat signifikan. Sehingga, kerugian kolektif yang dialami masyarakat pengguna KRL Jabodetabek ini akan sangat besar, karena waktu yang dibutuhkan untuk perbaikan dan penambahan gardu listrik ini memakan waktu hingga 40 hari kalender.
"Saya dapat memahami bagaimana sulitnya masyarakat dari Bogor karena 95 persen jadwal keberangkatan yang dihilangkan ini justru saat jam masuk dan pulang kerja. Kondisi ini diperburuk dengan perubahan 9 rute KRL Jabodetabek yang menjadi lebih pendek, hanya setengahnya dari rute awal," ujarnya.
Lebih jauh Sigit menyampaikan seharusnya PT KCJ dapat menjadwalkan waktu perbaikan gardu listrik ini pada waktu-waktu ketika KRL Jabotabek tidak beroperasi. Sehingga upaya PT KCJ untuk meminimalkan kerugian masyarakat ini justru akan meningkatkan minat masyarakat menggunakan KRL dalam melakukan perjalanan.
"Jika jadwal diubah ketika KRL tidak beroperasi, maka rencana menambah 100 unit gerbong pun akan memberikan hasil maksimal pada PT KCJ selaku pengelola pengoperasian KRL Jabotabek," tutup anggota DPR dari Daerah Pemilihan Jawa Timur I ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.