Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar Disiplin dari Binatang Yuk!

Kompas.com - 16/10/2011, 03:00 WIB

Tidak sedikit dari kita yang suka binatang, seperti anjing, kelinci, kucing, burung, dan ikan. Selain menjadi hewan peliharaan, binatang juga sahabat manusia. Karena itu, kita harus memperlakukan binatang dengan baik. Salah satu hal yang membedakan manusia dengan binatang ialah manusia memiliki budi pekerti, sedangkan binatang tidak. Walau begitu, binatang juga punya sifat seperti manusia. Ada binatang yang rajin, setia, tidak mudah menyerah, atau malas. Kita bisa meniru sifat-sifat baik mereka. 

 

Banyak orang memelihara binatang yang suka menggonggong. Salah satu alasannya karena binatang ini setia dan pintar. Anjing bisa dilatih untuk diajak bermain, menjadi penjaga rumah, bahkan menjadi penuntun orang buta.

Anjing menganggap manusia sebagai sahabatnya. Sebaliknya, manusia juga menganggap anjing sebagai sahabat. Oleh karena itu, jarang seekor anjing meninggalkan orang yang selama ini memeliharanya, bahkan ketika orang itu mengusir atau memarahinya.

Kita bisa belajar mengenai kesetiaan dari anjing. Misalnya, sahabatmu mau mencontek waktu ujian, kita harus berani mengingatkan kalau perbuatannya salah. Kita tidak boleh meninggalkan atau membiarkan seorang sahabat celaka.

 

Semut adalah serangga kecil, tetapi binatang ini sangat rajin. Coba perhatikan seekor semut, pasti hampir tidak pernah kita melihat semut itu diam. Semut selalu berjalan ke sana kemari untuk mencari makan.

Semut rajin mengumpulkan makanan untuk masa depan dan suka membantu teman yang kesulitan membawa makanan.

Kita pun bisa seperti semut yang rajin. Kita harus rajin belajar supaya punya bekal untuk masa depan. Selain rajin, kita juga harus mau menolong teman yang kesulitan.

Jika ada teman yang kesulitan dalam pelajaran Bahasa Inggris, ajaklah dia belajar bersama. Kalau semut yang kecil saja rajin dan saling membantu, kenapa kita tidak?

 

Burung merpati adalah binatang yang tidak pernah ingkar janji. Dahulu kala, manusia menggunakan burung merpati sebagai pengantar pesan karena pada saat itu belum ada jasa pos, telepon, dan e-mail.

Merpati tidak pernah kesasar saat mengantarkan pesan. Ia tidak pernah ingkar janji dengan melupakan tugasnya untuk mengantarkan pesan. Setelah mengantar pesan, ia akan kembali kepada orang yang memeliharanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com