JAKARTA, KOMPAS.com — Peristiwa meledaknya sebuah armada bus transjakarta saat mengisi bahan bakar gas di Pinang Ranti, Jakarta Timur, memicu desakan agar dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem operasional bus ini sekaligus mekanisme beroperasinya mesin bus.
"Yang merekomendasikan agar mesin busway yang berbahan bakar gas diletakkan di bagian belakang tubuh bus adalah BPPT. Pasti sudah ada hitung-hitungannya yang presisi untuk keamanan dan kenyamanan berkendara. Akan tetapi, terbukti di lapangan, beberapa kali busway bermasalah dengan mesinnya. Kebakaran busway tidak sekali saja terjadi, tapi sudah beberapa kali," kata Direktur Institut Studi Transportasi (Instran) Darmaningtyas.
Untuk itu, Darmaningtyas meminta BPPT melakukan kajian ulang terhadap mekanisme mesin busway. Kalau memang ada kesalahan teknis, harus diikuti dengan perbaikan semua armada.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.