Bus Bianglala Akhirnya Keluar Jalur Busway

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah hampir satu jam menyangkut di separator jalur busway, bus Bianglala 76 jurusan Ciputat-Senen bernomor polisi B 7739 WB akhirnya berhasil didongkrak. Jalan Sultan Agung dari arah Pasar Rumput ke Dukuh Atas pun mulai terurai dari kemacetan total.

Menurut pengakuan Suparno, sopir bus tersebut, dia melintas di Jalan Sultan Agung yang bukan dalam jalur trayeknya karena mencari jalan alternatif dari kemacetan. Sebab, sejak melaju dari Senen sudah macet total.

Suparno kemudian masuk ke Kuningan lalu hendak ke Dukuh Atas lewat putaran di samping Gedung Pompa Air Setia Budi Timur di Jalan Sultan Agung. "Putarannya tidak muat (untuk ukuran bus patas). Saya terpepet mobil pribadi, jadi harus masuk jalu busway," kata Suparno dengan muka putus asa karena panik berusaha mendongkrak roda.

Suparno dan kondektur bus mendongkrak as roda yang menyangkut di separator dengan dongkrak dan besi. Mobil derek yang dipanggil petugas kepolisisan dari Polsek Metro Setiabudi belum dapat mencapai lokasi akibat macet total.

Akhirnya pada pukul 14.15, upaya Suparno berhasil. Bus Bianglala berhasil lepas. Penumpang yang telantar di sisi jalan dipanggil kembali untuk naik.

Sebelumnya, sekitar 30 penumpang telantar di pinggir jalan. Namun, sekitar setengahnya tidak tahan dan akhirnya naik taksi. "Saya mau naik kendaraan umum apa? Adanya taksi dan penuh terus. Taksi mahal," kata Ibu Ose, salah seorang penumpang yang akhirnya minta dijemput suaminya.

"Beloknya terlalu ke kiri. Sebenarnya masih bisa (tanpa masuk jalur busway), cuma gak sabar saja sopirnya kali ya," keluh penumpang lainnya yang tak mau disebut namanya.

Saat ini, kemacetan dari arah Pasar Rumput ke Dukuh Atas sudah mulai terurai. Bus transjakarta pun telah dapat kembali melaju di jalur tersebut. Sebelumnya, karena seluruh jalur busway tertutup badan bus, maka kemacetan tak terhindari.

Petugas kepolisian dari Polsek Setibudi saat ini sedang meminta keterangan Suparno, sopir bus.