Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berawal dari Keprihatinan Saat "Gowes"

Kompas.com - 02/11/2011, 22:21 WIB
Imanuel More

Penulis

Sejak dua tahun lalu, Rohim rutin memungut bungkus korek api dan ranjau paku yang ditemui di jalan dan membawanya ke rumah.

"Tapi, capek dan makan waktu kalau tiap kali harus berhenti memarkir sepeda untuk memungut paku. Apalagi, sulit kompromi sama pengendara motor," katanya. Ia lantas mencari lempengan magnet yang memudahkan penarikan paku dan logam lainnya dari jalan.

Dari seorang pengumpul barang bekas ia mendapatkan penggalan kecil magnet berbentuk seperempat lingkaran. Magnet tersebut diikatkan pada ujung bilah bambu sepanjang satu meter. Alat itulah yang dipakainya untuk menarik paku-paku dari jalan.

Seiring berjalannya waktu, suami dari Rohaya (30) ini semakin tahu cara penarikan paku yang paling efisien. Hingga saat ini, ia telah empat kali berganti magnet dan teknik pembuatan alat penarik paku. Kini, ia menggunakan magnet berbentuk silinder yang diikatkan pada tali dengan pegangan berupa tongkat dari gagang sapu. Magnet tersebut merupakan seorang pengemudi kopaja.

"Belum sampai ke situ," kata pria berperawakan kecil ini saat ditanyai tentang perlu tidaknya simpatisan menyumbangkan sarana yang lebih mendukung pekerjaan mereka.

Bersama empat rekan, Siswanto, Endang, Sanawi, dan Umang, yang memiliki keprihatinan serupa, Abdul Rohim mendirikan Komunitas Saber (Sapu Bersih) Ranjau Paku. Komunitas ini resmi berdiri pada 5 Agustus 2011 . Hingga saat ini Komunitas Saber beranggotakan delapan anggota tetap dan 20-an simpatisan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com