Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Derita Nando, Bocah 10 Tahun yang Gagal Ginjal

Kompas.com - 20/11/2011, 19:25 WIB
Sabrina Asril

Penulis

Tangisnya mulai pecah saat jarum suntik masuk ke kulitnya. Usaha ibunda Nando berusaha meriangkan hati anaknya sambil terus mendekap Nando tidak berbuah hasil. Nando terus mengerang kesakitan. "Anakku sayang. Sabar Nak, sabar," ucap Nana sambil menciumi Nando.

Proses yang menyakitkan bagi Nando akhirnya selesai. Tetapi, Nando tidak lagi bisa tertidur akibat kesakitan meski berkali-kali memejamkan mata. Kata Nana, Nando sedari kecil sebenarnya sudah terbiasa dengan jarum. Bocah ini bahkan bisa dibilang pemberani karena jarang menangis.

"Dia ini gagal ginjalnya dari kecil. Jadi kalau urusan suntik, dia berani, tapi karena pas lagi tidurnya diganggu jadi merengek begini," ucapnya.

Ia menuturkan, akibat gagal ginjal, Nando tidak bisa mengatur air seninya. Selain itu, gagal ginjal akhirnya merambat ke bagian usus Nando yang kini terburai keluar.

"Kalau buang air kecil atau besar lewat sini," papar Nana sambil menunjuk dua kantong di bagian pinggang dan daerah kemaluan Nando. Posisi kantong itu oleh Nana tampak dijaga dengan baik, jangan sampai tertimpa badan Nando.

Ia mengatakan, kantong itu harus 15-20 menit sekali diganti. "Enggak sampai setengah jam harus diganti, makanya saya selalu sibuk ganti ini supaya bersih," paparnya.

Di bagian kemaluan Nando juga terdapat selang-selang yang membantu fungsi organnya yang kini melemah itu. Bekas suntikan infus yang masih diplester kuat di tangan mungilnya juga menyiratkan perjuangan yang sedang dihadapi bocah ini. "Kami sekeluarga ke Jakarta tujuannya mau berobat untuk Nando. Mohon doanya saja," ujar Nana.

Nando adalah pasien rujukan dari RS Abdul Muluk, Lampung. Di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Nando baru dirawat selama 10 hari. Pihak keluarga masih enggan menceritakan awal mula penyakit Nando ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com