Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terapi Hepatitis B Kronis

Kompas.com - 04/12/2011, 03:07 WIB

Memang benar pengobatan hepatitis B kronis dapat dilakukan dengan suntikan interferon atau pemberian obat antivirus, masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Adik Anda dianjurkan mengonsumsi obat antivirus. Obat ini dapat menurunkan jumlah virus hepatitis B dalam darah. Jika jumlah virus hepatitis B sedikit, diharapkan risiko untuk menjadi sirosis hati maupun kanker hati menjadi lebih kecil. Namun, obat antivirus hepatitis B harus digunakan dalam jangka lama karena itu harga menjadi faktor penting.

Lamivudin 100 mg telah tersedia di Indonesia. Bentuk paten obat ini dulu harganya sekitar Rp 1 juta sebulan. Sekarang diturunkan sehingga harganya tinggal Rp 500.000. Sudah tentu bagi sebagian masyarakat harga ini masih mahal. PT Kimia Farma kabarnya sedang mengusahakan membuat obat ini dengan harapan harganya hanya sekitar Rp 50.000. Sudah tentu harga ini lebih terjangkau oleh masyarakat luas. Namun, tampaknya masyarakat harus bersabar karena penyediaan obat ini memerlukan berbagai persyaratan, di antaranya pendaftaran di Badan Pengawas Obat dan Makanan. Badan ini bertanggung jawab untuk menjaga agar obat yang diizinkan beredar di Indonesia bermanfaat dan aman untuk masyarakat.

Obat lamivudin memang digunakan untuk terapi HIV. Namun, dosisnya jauh lebih besar, yaitu 300 mg setiap hari. Obat ini bersama obat antiretroviral lain disediakan oleh pemerintah dan dapat digunakan oleh mereka yang memerlukan secara cuma-cuma. Apakah obat program pemerintah ini boleh digunakan untuk hepatitis B kronis? Penggunaan obat ARV telah melalui mekanisme yang mendukung penggunaan yang benar serta memerlukan pengawasan, baik dalam cara penggunaan maupun dalam ketersediaan obat. Karena itu, penggunaan obat untuk hepatitis B perlu menggunakan mekanisme tersendiri.

Kita sudah tentu berharap terapi hepatitis B kronis juga akan didapat secara cuma-cuma. Namun, ini berarti pemerintah harus menyediakan dana yang amat besar karena jumlah penderita hepatitis B kronis di Indonesia jauh lebih banyak daripada orang dengan HIV. Kebutuhan terapi hepatitis B kronis dan hepatitis C kronis sudah amat mendesak. Biaya untuk pengobatan hepatitis B dengan obat antivirus dalam jangka pendek lebih murah daripada interferon. Karena itu, kemungkinan pemerintah akan memprioritaskan pengadaan obat antivirus hepatitis B kronis terlebih dahulu.

Jika pemerintah belum mampu memberi subsidi penuh, subsidi sebagian juga sudah akan membantu mereka yang memerlukannya. Kita amat berharap pada 2012 penyediaan obat hepatitis B kronis sudah terwujud. Untuk itu, diperlukan kerja sama berbagai pihak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com