Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mata Kanan Sakit, Ba'asyir Minta Izin Operasi

Kompas.com - 07/12/2011, 19:46 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Terpidana kasus terorisme, Abu Bakar Ba'asyir, kembali mengalami masalah dengan penglihatannya. Pria berusia 73 tahun itu mengeluhkan mata sebelah kanannya sulit dipakai untuk melihat. Oleh karena itu, pihak kuasa hukum Ba'asyir tengah mengupayakan perizinan untuk operasi mata baginya ke Mahkamah Agung (MA), yang kini tengah memproses permohonan kasasi Ba'asyir.

"Matanya yang sebelah kanan sudah hampir enggak bisa melihat lagi. Sudah kabur. Buram. Kita sudah mengajukan izin supaya ustaz bisa kembali dioperasi," ujar koordinator Tim Pengacara Muslim, Achmad Michdan, seusai menjenguk Ba'asyir di Rumah Tahanan Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (7/12/2011).

Surat izin operasi mata, menurut dia, telah dilayangkan kepada MA saat tingkat banding Ba'asyir. Namun, sidang banding tersebut telah usai. Oleh karena itu, pihaknya harus menunggu izin baru dari majelis hakim yang mengurus tingkat kasasi Ba'asyir.

"Sebenarnya izinnya sudah turun waktu sidang banding kemarin di Pengadilan Tinggi. Tapi, banding kan sudah diterima. Nah, sekarang kami harus minta izin ke MA. Kami menunggu pada posisi kasasi ini nanti majelis hakimnya ditunjuk oleh ketua MA siapa, yang memiliki kewenangan untuk memberi izin," tutur Achmad.

Sebelumnya, pada Desember 2010, Ba'asyir juga sempat menjalani operasi katarak untuk mata sebelah kirinya. Saat itu, ia masih menjadi tersangka dalam kasus terorisme. Selain katarak, pengasuh Pondok Pesantren Nguri, Jawa Tengah, itu juga sempat mengidap low back pain akibat syaraf kejepit. Akibatnya, Ba'asyir mengaku sakit dari panggul hingga tungkai kaki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com