Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Depok Panik Hepatitis A

Kompas.com - 10/12/2011, 08:20 WIB

Depok, Kompas - Serangan virus hepatitis A di SMAN 4 Depok, Jawa Barat, memicu kepanikan siswa, orangtua, dan para guru. Sedikitnya 32 siswa tidak bisa mengikuti ujian karena sakit, 6 di antaranya positif terserang virus, 13 dinyatakan terduga, dan lainnya punya gejala sama.

”Saya bingung, anak saya mau ujian malah sakit. Padahal, dia sedang giat menyiapkan ujian, sementara saya jauhkan buku-buku itu. Biar dia sembuh dulu di rumah sakit,” tutur Eti (39), orangtua Ine (bukan nama sebenarnya), siswa yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Simpangan, Depok, Jumat (9/12).

Eti membawa anaknya ke rumah sakit pada Rabu (7/12) pukul 19.00. Saat itu, Ine sudah dalam kondisi lemas, panas tinggi, pusing, muntah-muntah, mata kuning, serta air seni keruh.

Eti segera mengambil langkah, melupakan sementara bahwa anaknya sedang menghadapi ujian semester.

”Saya segera minta anak saya diperiksa lab, ternyata dia positif terserang hepatitis A,” kata Eti.

Saat Kompas mengunjungi Ine, dia terkulai lemas di Ruang Anggrek Rumah Sakit (RS) Simpangan. Sejak masuk ruang perawatan, dia langsung diinfus. ”Saya belum bisa makan seperti biasa, rasanya mual,” kata siswa kelas 10 SMAN 4 Depok itu.

Sejumlah siswa juga menjalani perawatan di RS. Ada yang dirawat di RS Mitra Keluarga Depok, Puskesmas Cimanggis, RS Hermina, dan RS Hasanah Graha Afiah.

Serangan virus hepatitis A di SMAN 4 Depok terjadi sejak 22 November. Ketika itu ada salah seorang siswa kelas 12 IPA 3 lemas hingga kemudian tidak masuk sekolah. Kemudian, siswa lain mengalami gejala sama. Kurang dari seminggu, sebanyak 32 siswa tidak masuk sekolah karena sakit.

Awal November lalu, serangan virus hepatitis A juga menyerang Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Depok. Sebanyak 90 siswa dinyatakan positif. Pemerintah Kota Depok lalu menyatakan status kejadian luar biasa.

Buka posko

Dinas Kesehatan Kota Depok mendirikan posko di SMAN 2 untuk mengantisipasi dampak lebih buruk. Hari pertama posko kesehatan itu beroperasi, tim medis memeriksa 25 orang yang mengeluh sakit. Beberapa guru juga menjalani pemeriksaan kesehatan.

Menurut Kepala Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Tapos Umi Zakiati, pemeriksaan awal sangat penting untuk mengetahui gejala sebaran virus hepatitis A. Tim medis memberikan obat penurun panas dan vitamin kepada siswa yang memerlukan. Posko juga membuka konseling agar siswa mengonsumsi makanan sehat dan istirahat teratur.

Zamar (16), siswa kelas 12 IPS SMAN 4 Depok, mengatakan terganggu dengan peristiwa ini. Seharusnya dia dapat berkonsentrasi belajar menghadapi ujian semester, tetapi serangan virus itu membuatnya ikut resah.

”Saya jadi khawatir karena sering makan bareng sama teman-teman yang sakit. Ada tiga teman saya yang tidak masuk karena sakit,” kata Zamar.

Kepala Seksi SMA Dinas Pendidikan Kota Depok Jumait berpandangan belum perlu meliburkan sekolah. Menurutnya siswa yang tidak masuk karena sakit dapat mengikuti ujian susulan yang sudah dijadwalkan. (NDY)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com