Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Sayur itu Masih Trauma

Kompas.com - 15/12/2011, 07:56 WIB
Andy Riza Hidayat

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com -- R (35), pedagang sayur asal Depok, yang dirampok dan diperkosa empat lelaki dalam angkutan kota (angkot) saat ini masih trauma. R belum banyak menceritakan peristiwa yang terjadi pada Rabu (14/12/2011) pukul 03.00 itu.

"Saya sudah menemuinya, dia trauma dengan peristiwa itu. Sementara kami belum menanyakan soal pelecehan seksual yang dialami. Penyidik masih mendalami tindak kriminal umumnya terlebih dahulu," tutur Kepala Unit PPA Polres Depok Ajun Komisaris I Gusti Ayu Supiati, Kamis (15/12/2011) di Depok.

R sudah menjalani peperiksaan kesehatan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Kemungkinan, kata Ayu, hari ini R akan menjalani pemeriksaan lagi di rumah sakit itu.

Pada saat peristiwa itu berlangsung ibu dua anak ini sedang dalam masa mensturasi. Komplotan perampok melumpuhkan R dalam angkot M 26 (Kampung Melayu - Bekasi) ketika akan berbelanja sayur dari Jalan Raden Saleh menuju Pasar Kemiri Muka, Depok.

Pada saat angkot berada di Jalan Margonda, komplotan perampok mengancamnya dengan golok, kemudan merampas benda berharga miliknya, hingga kemudian memerkosa R dalam perjalanan. Dalam ingatan R, angkot tersebut berputar-putar ke arah Cibinong, Cibubur, Cikeas, kemudian kembali di Cibubur menurunkan R yang tidak berdaya.

Sebelumnya, kejatahan di dalam angkot pernah terjadi di wilayah Depok pada akhir tahun 2010. Polisi berhasil mengungkap komplotan perampok di dalam angkot itu pada awal 2011. Mereka beroperasi menggunakan nomor polisi dan kode trayek palsu. Para pelaku seluruhnya lelaki, sedangkan para korban hampir seluruhnya perempuan.

Sama halnya kejadian terakhir, pelaku melumpuhkan korban di dalam angkot, kemudian mengambil barang berharga, dan membuangnya di tempat sepi. Paling tidak telah terjadi sepuluh peritiwa kejahatan di dalam angkot di Depok periode Agustus 2010 sampai awal tahun 2011.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com