Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rob Makin Parah di Kamal

Kompas.com - 19/01/2012, 07:03 WIB

Kampung Pulo, Kelurahan Pondok Labu, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, juga kembali tergenang. Kampung tersebut menjadi langganan banjir sejak Maret 2011 setelah terjadi penyempitan aliran Kali Krukut.

Banjir pada Rabu setinggi lutut orang dewasa atau sekitar 30 cm. Kondisi terparah terjadi di RT 11 RW 03, Kelurahan Pondok Labu. Paling tidak lebih dari 150 rumah terendam air.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Ery Basworo mengakui, kawasan Kampung Pulo berada di daerah rawan banjir. Sebab, lebar Kali Krukut idealnya 20 meter. Kenyataannya, banyak bagian Kali Krukut hanya memiliki lebar 5 meter.

Di sisi lain, sebagian permukiman warga berada di bawah permukaan air Kali Krukut. Karena itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membebaskan kawasan itu dari permukiman. Tahun ini, DKI menyediakan anggaran pembebasan permukiman Rp 10 miliar.

Genangan juga bermunculan di sejumlah titik di Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, setelah hujan Rabu siang. Di perempatan Mampang Prapatan, genangan air setinggi sekitar 10 cm. Arus lalu lintas tersendat di sepanjang jalan tersebut.

Pendangkalan KBT

Kanal Banjir Timur (KBT) juga terancam pendangkalan  atau penyempitan. KBT sepanjang 23,6 kilometer belum berfungsi optimal menampung aliran lima sungai.

Pendangkalan KBT akibat sampah dan endapan lumpur yang terjadi antara lain di wilayah Duren Sawit, Jakarta Timur. Kantong dan botol plastik mengapung di aliran air yang menghitam. Penyebab lain, akibat hunian warga di bantaran dan tepian kanal yang dijadikan kebun. Lebar KBT tersita 10-20 meter.

Kepala Unit Pelaksana Teknis KBT Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Sorimunda Harahap mengatakan, KBT belum berfungsi optimal sebab pembangunan dan penataan masih berlangsung.

”Sampah dan endapan akan terus kami gali dan angkat. Tanaman pengganggu tanggul dan penahan tanggul terus kami bersihkan,” kata Sorimunda.

Secara terpisah, Bank Dunia mendukung upaya mitigasi banjir di Jakarta. Proyek itu berupa pengerukan 11 saluran air sepanjang 67,5 kilometer serta 4 waduk seluas 65 hektar. Selain itu, 42 kilometer bantaran sungai juga akan direhabilitasi.

”Studi menunjukkan, langkah paling membawa manfaat bagi mitigasi banjir di Jakarta adalah merehabilitasi sistem manajemen banjir kota agar kembali pada kapasitas semula. Selain pengerukan, perawatan rutin juga akan membantu mitigasi banjir,” ujar Fook Chuan Eng, spesialis urusan air dan sanitasi di Bank Dunia kantor Jakarta. (FRO/BRO/MDN/ART/NDY)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com