JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga, sopir Daihatsu Xenia maut yang merenggut sembilan orang tewas, menyatakan Apriani Susanti mengaku tidak dalam keadaan mabuk ataupun mengonsumsi narkoba.
Menurut Nurdin, sepupu tersangka, alumnus IKJ jurusan broadcasting itu tak pernah diketahui keluarga berurusan dengan yang namanya alkohol apalagi narkoba. "Kan hasil tesnya sudah keluar, negatif," kata Nurdin saat ditemui Tribunnews.com di rumah keluarga Apriani di kawasan Sungai Bambu Tanjung Priuk Jakarta Utara, Minggu (22/1/2012).
Tes awal lewat pengujian urin yang pertama memang negatif, namun kesokan harinya, Senin (23/1/2012), polisi merilis bahwa urin Apriani dan tiga temannya dalam mobil Xenia hitam bernomor polisi B 2479 XI positif mengandung unsur metametafitamine. Hasil ini didapat setelah polisi kembali melakukan tes urin. Kepada polisi mereka pun mengaku mengonsumsi ekstasi.
Sebelum tes urin yang kedua ini keluar, Nurdin kepada Tribunnews.com mengaku sempat menelepon Apriani. Saat itu Apriani mengaku kepada Nurdin bahwa dalam keadaan normal tak sedang mabuk atau mengonsumsi narkoba. "Saya telepon Ani, dia bilang, 'nggak kok mas, Ani (sapaan akrab Apriani, red) lagi normal, memang situasinya lagi ngantuk," kata Nurdin menirukan ucapan Apriani.
Seperti diberitakan sebelumnya, Apriani menabrak 12 orang pejalan kaki di Jl Ridwan Rais Gambir Monas, Minggu (22/1/2012) pukul 11.12 WIB. Meski sempat berkelit, Apriani akhirnya mengaku memacu mobil hingga kecepatan 100 km/jam. Sembilan di antaranya tewas. Korban tewas termasuk anak-anak dan ibu hamil. (Prawira Maulana)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.