Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Umat GKI Yasmin Mengadu ke Kapolri

Kompas.com - 25/01/2012, 10:07 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Umat GKI Yasmin, Bogor, Jawa Barat, bersama Forum Bhinneka Tunggal Ika akan melaporkan intimidasi yang mereka alami selama menjalani ibadah ke Mabes Polri, Jakarta, Rabu (25/1/2012). Mereka berencana akan menemui Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo.

"Ini sudah terlalu sering terjadi. Kebebasan beragama kami terus dikekang. Apa salahnya kami beribadah. Hak kami secara hukum telah dipangkas. Oleh karena itu, kami hari ini mau bertemu dengan Kapolri menyampaikan hal ini. Ancaman dan intimidasi ini melanggar hukum," ujar koordinator Forum Bhinneka Tunggal Ika, Mangapul Silalahi, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (25/1/2012) pagi.

Menurut Mangapul, kekecewaan umat GKI Yasmin kian memuncak pada Minggu (22/1/2012) kemarin. Menurut dia, sekitar 100 aparat keamanan terkesan membiarkan intimdasi berlangsung saat umat GKI Yasmin tengah beribadah di rumah salah satu jemaat. Puluhan orang berkerumun di sekitar rumah dan berteriak-teriak mengancam akan membubarkan ibadah. Saat itu, kata Mangapul, aparat keamanan yang berjaga lengkap dengan kendaraan taktis baracuda dan mobil bom air diam saja.

"Bagaimana polisi lebih banyak dari orang-orang itu, tapi mereka melakukan pembiaran. Dibiarkan saja, orang-orang ini melakukan intimidasi dan mengancam teman-teman GKI. Kami sudah mengajukan surat permohonan audiensi dengan Kapolri. Ini harus dibicarakan, polisi bertugas melindungi warga yang tertindas, bukan pembiaran," tegasnya.

Dalam pertemuan dengan Kapolri ini, kata Mangapul, pihaknya akan membawa bukti berupa video dan foto-foto berbagai aksi yang dilakukan penentang GKI Yasmin. Termasuk foto spanduk-spanduk yang dibawa kelompok tertentu untuk provokasi melakukan kekerasan dan mengekang kebebasan beragama.

"Kami tidak tahu Kapolri mau menemui atau tidak, Tapi kami sudah mengajukan surat untuk bertemu. Kami harus mempertanyakan hal ini pada kepolisian. Apa yang bisa dilakukan polisi untuk menegakkan hukum," terangnya.

Selain mendatangi Markas Besar Polri, Forum Bhinneka Tunggal Ika dan sejumlah umat GKI Yasmin juga akan melaporkan kelompok pro wali kota Bogor ke Detasemen Khusus 88 Antiteror. Aksi teror dan intimidasi yang mereka peroleh dianggap sebagai bentuk terorisme yang harus diberantas.

Sebelumnya diberitakan, seperti dalam minggu-minggu sebelumnya, intimidasi kepada jemaat Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin kembali terjadi, Minggu (22/1/2012) pagi. Kelompok penentang GKI Yasmin memaksa jemaat membubarkan diri. Mereka mengeluarkan kata-kata kotor dan memaksa jemaat GKI Yasmin untuk keluar dari rumah tersebut. Aksi adu mulut juga sempat terjadi antara kelompok penentang dan Lily Wahid yang saat itu mendampingi umat GKI beribadah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com