Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI Pasar Sabu Terbesar Kedua

Kompas.com - 26/01/2012, 06:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Target pemerintah membebaskan Indonesia dari narkoba tahun 2015 sulit dicapai jika tidak ada kemauan politik dan tindakan tegas aparat terkait. Bahkan, kini Indonesia justru berubah menjadi pasar narkoba jenis sabu terbesar di dunia setelah Thailand.

Eksekusi puluhan terpidana mati kasus narkoba masih tertunda hingga belasan tahun, sementara sejumlah pengungkapan dan penuntasan kasus ini masih terkendala miskoordinasi dan terbentur sejumlah kepentingan elite.

Demikian rangkuman wawancara terpisah dengan Direktur Narkotika Alami Brigjen (Pol) Benny Josua Mamoto, Ketua Umum DPP Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Henry Yosodiningrat, dan komisioner Komnas HAM, Syafrudin Ngulma Simeulue, Rabu (25/1/2012).

Benny mengakui, BNN tidak memiliki data valid mengenai peta pasar dunia narkoba jenis sabu. ”Namun, dari pengakuan para bandar kelas dunia yang kami tangkap, terutama dari seorang bandar sabu Thailand, mereka menyebut Indonesia saat ini sebagai pasar sabu terbesar di dunia setelah Thailand.”

Presiden

Henry berpendapat, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan lembaga tinggi negara penegak hukum belum memiliki kemauan politik memenuhi target Indonesia bebas narkoba pada 2015. ”Nyatanya sampai sekarang puluhan terpidana mati kasus narkoba tertunda eksekusi matinya. Ironisnya, mereka inilah yang membangun bisnis sabu dari balik penjara.”

Kepala BNN Gories Mere, sebelumnya, mengatakan, saat ini 58 terpidana mati masih menunggu eksekusi. Ironisnya, setelah Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika berlaku, tak seorang pun terpidana mati itu dieksekusi. Padahal, sebanyak 58 terpidana mati ini divonis sebelum berlakunya UU tersebut.

Sumirat Dwianto dari Humas BNN menambahkan, jumlah semua terpidana mati ada 72 orang. Namun, entah mengapa, sebagian mendapat remisi, sebagian lain bahkan dibebaskan.

Syafrudin mendesak para penegak hukum tegas, termasuk mengeksekusi mati para terpidana mati bandar narkoba. ”Sejauh itu langkah penegakan hukum, Komnas HAM justru mendesak Presiden dan para penegak hukum bertindak keras dan cepat terhadap para bandar narkoba.”

Pekan ini, Henry berencana mengerahkan ribuan anggota Granat untuk mendesak Kejaksaan Agung mengeksekusi para terpidana mati. (WIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com