Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalur Transjakarta yang Terus Minta Nyawa

Kompas.com - 31/01/2012, 02:47 WIB

Sambil menyandang tas berisi sejumlah pakaian baru, Hendra Lesmana (30) tergesa-gesa menyeberangi jalur khusus transjakarta (busway) dekat Halte ASMI, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (30/1) pukul 10.30 WIB.

Saat menyeberang, lelaki yang beralamat di RT 3 RW 2 Kampung Cisarewu, Jatiwaras, Tasikmalaya, Jawa Barat, itu seakan tidak menyadari bus transjakarta berpelat nomor B 7464 IX mendekat.

Sementara itu, bus koridor II (Pulogadung-Harmoni) yang dikemudikan Marji Suhendra, itu melaju cukup kencang. Jarak antara bus dan Hendra diduga tidak lebih dari 10 meter.

Kepala Unit Kecelakaan Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Utara Ajun Komisaris Daud Iskandar mengatakan, sopir diduga kaget dan tidak bisa menghentikan laju bus secara mendadak saat Hendra tiba-tiba menyeberang.

Akibatnya, bus itu pun menabrak Hendra hingga tubuhnya terpental dan nyaris terlindas. Lelaki yang diduga penjual pakaian itu mengalami luka parah terutama di kepala.

Warga yang melihat kecelakaan itu bersama petugas transjakarta di Halte ASMI dan petugas lalu lintas langsung membawa Hendra ke Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Mediros, Jalan Perintis Kemerdekaan, Pulogadung, Jakarta Timur, 300 meter dari lokasi kecelakaan.

Sekitar pukul 11.30 WIB, saat dokter dan perawat masih berupaya menyelamatkan nyawa Hendra, lelaki tersebut mengembuskan napas terakhir.

Dari IGD RS Mediros, jenazah Hendra kemudian dibawa ke RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat. Sekitar pukul 17.00 WIB, keluarga Hendra dari Tasikmalaya datang dan membawa pulang jenazah ke kampung halaman.

Terkait kecelakaan itu, menurut Daud, sopir dan bus ditahan untuk penyelidikan. Karena menyangkut Badan Layanan Umum Transjakarta, kasus ini ditangani satuan lebih tinggi yakni Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya.

”Mungkin kecelakaan itu bukan murni kelalaian sopir, tetapi sopir tetap bisa dijerat secara hukum karena mengakibatkan kematian,” kata Daud.

Kasus ini menambah jumlah korban tewas ditabrak transjakarta. Data BLU Transjakarta menyebutkan, pada 2010 terjadi 399 kasus dengan 13 orang tewas. Pada 2011, jumlah kecelakaan turun jadi 101 kasus, tapi korban tewas menjadi 16 orang.

Koridor II (Pulogadung-Harmoni), sebenarnya bukan jalur maut atau sering meminta korban nyawa. Apa pun itu, korban tewas di jalur khusus transjakarta terus bertambah.(Ambrosius Harto Manumoyoso)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com