Head of Communication and Corporate Social Responsibility PT PAM Lyonnaise Jaya, Meyritha Maryanie, menegaskan bahwa pihaknya telah menjelaskan soal penjualan aset bergerak itu kepada Badan Pemeriksa Keuangan. ”Aset ini dijual karena sudah tidak produktif lagi dan uang hasil penjualan sudah digunakan untuk investasi perluasan pelayanan air bersih demi kemaslahatan masyarakat Jakarta,” ujarnya.
Palyja juga telah memublikasikan di media tentang laporan keuangan yang telah diaudit dan melaporkan kepada pihak-pihak terkait, seperti Bapepam dan PAM Jaya.
Sekretaris Perusahaan PT Aetra Air Jakarta Joshua Tobing, ketika dikonfirmasi semalam, sedang tidak ada di tempat.
Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Kahuripan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, memutus sementara aliran air untuk 15.200 pelanggan karena kondisi dua pipa transmisi Ciburial sudah rentan.
”Kondisi jembatan (penyangga dua pipa air) sudah berkarat dan keropos, tiang-tiangnya juga sudah rusak. Kami khawatir jika tiba-tiba terkena arus banjir Cisadane bisa roboh, akibatnya mengganggu pelayanan sampai enam bulan,” tutur Daryanta, Direktur Teknik PDAM Tirta Kahuripan.
Keterangan Kepala Seksi Humas Kantor Cabang Pelayanan III Tirta Kahuripan Ajat Sudrajat, jaringan pipa itu dibuat sejak 1922 ketika masih pemerintahan Hindia Belanda.
”Paling lama 2 Februari untuk warga di daerah jauh dari sumber air Ciburial dan lokasinya tinggi. Besok, lebih dari separuh warga yang airnya terganggu sudah bisa dapat air lagi,” ujar Daryanta.
Total anggaran untuk perbaikan pipa, menurut Daryanta, mencapai Rp 1,9 miliar.(NEL/NUT/ARN/GAL/NDY)