Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekonstruksi Kasus Xenia Maut di Stadium Tertutup

Kompas.com - 07/02/2012, 14:31 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian Daerah Metro Jaya menggelar rekonstruksi peristiwa kecelakaan maut di Tugu Tani, Jakarta Pusat, Selasa (7/2/2012) siang. Rekonstruksi dilakukan di kelab malam Stadium, Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat, secara tertutup. Belasan peliput yang hadir di lokasi tidak diperkenankan meliput jalannya rekonstruksi itu.

Saat rekonstruksi berlangsung, pintu depan dan belakang diskotek tertutup rapat. Berdasarkan informasi yang dihimpun di lokasi, Afriyani dan teman-temannya, yang juga menjadi tersangka, hadir dalam reka adegan itu disertai para karyawan Stadium yang menjadi saksi dalam peristiwa tersebut. Rekonstruksi dilakukan di lantai IV yang digunakan para tersangka pada malam sebelum kejadian tabrakan.

Salah seorang pedagang di depan Stadium, Andi, menuturkan, rombongan tiba sekitar pukul 11.00. Andi juga melihat sesosok perempuan mirip Afriyani yang belakangan gencar diberitakan media massa itu.

”Mereka datang tadi sekitar jam 11.00, tapi tidak pakai mobil polisi,” ujar Andi, Selasa (7/2/2012), di lokasi kejadian.

Pada pukul 12.45 sejumlah anggota reserse Polda Metro Jaya juga tampak keluar dengan pakaian sipil. Setelah itu, pintu depan dan belakang Stadium dibuka kembali.

Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Wahyono membenarkan adanya aparat kepolisian yang melakukan aktivitas di Stadium. ”Itu kegiatan pencocokan kembali hasil pemeriksaan dengan hasil penelitian tim ahli,” ujarnya.

Saat dimintakan konfirmasi kepada Efrizal, kuasa hukum Afriyani, dia mengakui bahwa siang ini penyidik berencana merekonstruksi kasus penyalahgunaan narkotika kliennya di Stadium. ”Siang tadi saya ditelepon penyidik kalau mereka sedang menuju Stadium untuk rekonstruksi di sana, tapi saya tidak bisa kejar ke sana karena sangat mendadak,” ujarnya.

Efrizal mengatakan, dirinya masih belum tahu bagaimana proses rekonstruksi berlangsung. Ia pun menyayangkan proses rekonstruksi dilakukan dadakan tanpa koordinasi yang baik dengan kuasa hukum yang seharusnya turut mendampingi.

”Kuasa hukum tidak ada yang datang karena rekan saya tidak bisa mengejar ke sana. Sementara saya kejar ternyata sudah selesai,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com