Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Jangan Tinggalkan Solo

Kompas.com - 11/02/2012, 16:47 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Nama Joko Widodo atau akrab dipanggil Jokowi kian ramai disebut menjelang Pilkada DKI Jakarta. Ketika sebagian orang berharap Wali Kota Solo itu menjadi kepala daerah di Jakarta, sosiolog Universitas Indonesia, Tamrin A Tamagola, justru berpendapat lain. Menurut dia, Jokowi lebih pantas menjabat di Solo karena telah dekat dengan masyarakat di sana. Oleh karena itu, menurut Tamrin, Jokowi jangan meninggalkan kedekatannya denga masyarakat Solo.

"Saya tidak setuju orang yang sukses di tingkat lokal naik ke tingkat yang lebih tinggi, apakah sebagai gubernur atau tingkat presiden. Karena yang harus dilayani dan dibela habis itu rakyat akar rumput di daerah. Wali kota itu orang yang paling dekat dengan rakyat," ujar Tamrin, di Jakarta, Sabtu (11/2/2012).

Menurut dia, jabatan wali kota adalah jabatan strategis, di mana tak semua wali kota mampu merakyat. Namun, Jokowi telah menunjukkan prestasi itu. Ia menjadi kebanggaan warga Solo dan teladan di mata tokoh lainnya.

"Jabatan paling strategis sekarang yang menyangkut hajat hidup orang banyak adalah wali kota. Jadi Jokowi tetap di Solo saja. Saya menulis di twitternya, 'bapak itu paling bagus di Solo. Jangan ke mana-mana. Makin dekat dengan rakyat lebih bagus'," jelasnya.

Sementara itu, ditemui terpisah, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Tjahjo Kumolo mengakui pihaknya telah melihat berbagai survei mengenai popularitas Jokowi untuk masuk dalam Pilkada DKI Jakarta. Namun, kata dia, PDI-P tak mau terburu-buru memutuskan. Diperlukan perhitungan dan strategi jika Jokowi akan mencalonkan sebagai kepala daerah di DKI Jakarta.

"Akan sangat sayang kalau Pak Jokowi hanya sekadar calon saja. Kita mencalonkan seseorang jadi gubernur, kan harus menang. Kalau sekadar mencalonkan dan dia kalah, kan lebih baik dia ditempatkan di tempat lain yang kemungkinan bisa menang," jelas Tjahjo.

Menurut dia, PDI-P mengukur kemungkinan seberapa jauh Jokowi dapat memperoleh kemenangan di Pilkada DKI. Meski nama Jokowi termasuk dari deretan tokoh yang dipandang sebagai pemimpin yang dibanggakan kalangan masyarakat, saat ini, kata dia, PDI-P juga tengah membahas kemungkinan kerja sama dengan partai lain. Namun, ia tak menyebut nama partai itu.

Ia berharap dengan adanya koalisi partai, estimasi calon PDI-P untuk menang di Pilkada DKI semakin besar. "Kita tunggu, itu kan bagian dari strategi partai. Kalau Jokowi bisa kita calonkan, harus kita hitung dulu. Kasihan dong kalau sekadar mencalonkan. Jadi partai bukan masalah siap dan tidak siap, tapi tunggu saja keputusannya," pungkas Tjahjo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

    Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

    Nasional
    Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

    Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

    Nasional
    TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

    TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

    Nasional
    Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

    Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

    Nasional
    PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

    PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

    Nasional
    Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

    Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

    Nasional
    Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

    Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

    Nasional
    Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

    Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

    Nasional
    PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

    PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

    Nasional
    Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

    Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

    Nasional
    Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

    Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

    Nasional
    Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

    Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

    Nasional
    Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

    Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com