BOGOR, KOMPAS.com- Ada kisah lucu di saat aparat keamanan menanti kedatangan mahasiswa dari sejumlah universitas di Jakarta yang hendak berunjuk rasa ke kediaman pribadi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Puri Cikeas, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/2/2012).
Sembilan wartawan yang sedang menunggu di sebuah warung, sekitar 50 meter dari pintu gerbang Puri Cikeas, sempat dicurigai petugas kepolisian dan TNI, sebagai massa pengunjuk rasa.
Seorang intel datang dan menanyakan, "Bagaimana pergerakannya, sudah sampai di mana?" Seorang wartawan menjawab, "Informasinya masih menunggu rombongan dari Unas baru mau bergerak."
Petugas yang tidak mengenakan seragam itu lalu berlalu. Sekitar beberapa menit kemudian, beberapa petugas tanpa seragam mendekat. Telepon salah seorang petugas intelijen yang sedang duduk dan berbincang bersama wartawan, berdering. Dia diminta memeriksa keberadaan 10 orang yang berkumpul di seberang Puri Cikeas, yang merupakan kediaman Presiden SBY.
"Aman. Aman. Ini wartawan," kata petugas itu melalui telepon genggam. Dia beberapa kali menerima telepon dengan pertanyaan serupa.
Beberapa petugas intel yang sudah terlanjur mendekat, akhirnya hanya tersenyum dan bersalaman saja. "Artinya kita dipuji, wajahnya masih dikira mahasiswa," tutur Vento, salah seorang wartawan yang bertugas di Bogor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.