Di Jakarta Utara, Kamis (16/2) hingga Jumat (17/2) kemarin, dua pengendara sepeda motor tewas terlindas truk trailer.
Kecelakaan pertama terjadi pada hari Kamis (16/2) di Jalan Cakung Cilincing, tepatnya di ruas putar balik Cilincing ke arah Tanjung Priok, kolong Tol JORR Semper-Rorotan, pukul 18.40. Kondisi jalan saat itu cukup gelap karena kurang penerangan.
Korban tewas adalah Ikhrom (43), yang sedang mengendarai sepeda motor Yamaha Vega B 6472 GN dari rumahnya di Karawang menuju tempat kerjanya di Kawasan Berikat Nusantara, Cilincing. Di ruas putaran itu, korban terjatuh karena sepeda motornya mengalami selip oleh pasir yang terserak di atas badan jalan. Kemudian datang truk trailer B 9401 VI dari arah belakang korban. Truk trailer yang dikendarai Sopian (37) lalu melindas tubuh Ikhrom.
Keesokan harinya, pada Jumat, sekitar pukul 08.00, terjadi lagi kecelakaan yang melibatkan sepeda motor dengan truk trailer di Jalan Akses Marunda arah Cilincing-Marunda. Pengendara sepeda motor, Ary Susatya Wibowo (35), saat itu berusaha menyalip truk trailer di sisi kirinya.
Setelah berhasil menyalip, korban terjatuh di bagian jalan berlubang. Korban pun terlindas trailer yang disalipnya sehingga kepalanya pecah.
Saat itu korban dalam perjalanan dari rumahnya di Bantarjati Permai, Bogor, Jawa Barat, menuju Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran, Marunda, Cilincing, untuk mengambil ijazah.
Kamis (16/2) malam, Misscella (17), siswi kelas 3 SMK Strada Kota Tangerang, juga meninggal dunia seketika setelah tubuhnya terpelanting dari motor dan terlindas ban truk pengangkut tanah di Jalan Raya M Toha, Karawaci, Kota Tangerang.
Sehari kemudian, Jumat (17/2) pagi, Farhatun Kutsyah (23) dan anaknya, Nur Latifatun Nisa (2), tewas seketika setelah sepeda motor yang mereka tumpangi diserempet sebuah truk gandeng di Jalan Raya Serang, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang. Arif Suranto (29), suami Farhatun, patah kaki kiri dan tangan kanan akibat kejadian itu.
Menurut Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Jakarta Utara Ajun Komisaris Daud Iskandar, kecelakaan antara sepeda motor dan truk trailer masih sulit ditekan. Selama Januari kemarin, telah terjadi 57 kali kecelakaan, dan mengakibatkan 14 orang tewas. Atau hampir dua hari sekali ada satu korban tewas.
Kecelakaan itu, menurut Daud, disebabkan oleh arus lalu lintas yang didominasi truk trailer. Penyebab lain adalah kerusakan jalan serta minimnya penerangan jalan dan rambu.
Menurut ahli keselamatan berkendara Yusri Pulubuhu, perlu ada sosialisasi soal jarak pandang aman bagi setiap pengendara.
Pengemudi yang sedang mengendarai truk trailer hanya dapat mengamati kendaraan di sebelah kanannya sejauh satu meter dari tempatnya mengemudi. Sementara kendaraan di sisi kiri, baru dapat teramati sejauh empat meter dari tempatnya mengemudi.
Kendaraan yang berada di depannya pun baru teramati setelah jarak satu meter. Sementara itu, untuk mengamati kendaraan di belakangnya, pengemudi truk trailer dibatasi oleh refleksi dari kaca spion.