Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Alasan Polisi Kerahkan 75 Personel

Kompas.com - 21/02/2012, 10:20 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah Metro Jaya mengerahkan 75 anggota kepolisiannya mengepung Hotel C'one, Pulomas, Jakarta Timur pada Jumat (17/2/2012) malam lalu. Seluruh sudut hotel ini dijaga ketat aparat kepolisian tak berseragam. Akhirnya, pada pukul 20.00 WIB, polisi berhasil melumpuhkan John Kei dengan melayangkan timah panas ke kakinya.

John Kei pun akhirnya dibekuk setelah sempat berusaha melarikan diri. Banyaknya anggota kepolisian yang diturunkan menunjukkan betapa besarnya kekuatan John Kei di Ibu Kota.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, tidak menampik hal itu. Menurut dia, John Kei yang merupakan ketua dari Angkatan Muda Kei (AmKei) ini merupakan sosok yang dituakan di perkumpulannya. Kelompok John Kei bahkan ditengarai mencapai ribuan orang pemuda.

"JK (John Kei) ini yang dituakan. Di mana dia berada kelompoknya ikut," ungkap Rikwanto, Selasa (21/2/2012), di Jakarta.

Dia mengatakan, dengan pertimbangan itulah, aparat kepolisian akhirnya mengerahkan personelnya sebanyak 75 orang ke Hotel C'one. Dikatakan Rikwanto, semua aparat kepolisian yang diturunkan tidak ada yang berseragam dan tidak memakai kendaraan operasional kepolisian. Hal ini ditujukan agar penyergapan bisa berlangsung lancar. Rikwanto memastikan bahwa proses penangkapan John Kei sudah sesuai perhitungan yang matang.

"Jangan coba dibuat matematika, pengikutnya di hotel itu berapa kami turun berapa. Kami tidak melihat berapa-berapanya tapi yang jelas ada loyalisnya di situ dalam jumlah yang cukup besar. Jadi kami pertimbangkan risiko yang mungkin timbul. Bukan pantas-pantasan saja," katanya.

Rikwanto juga membantah penyergapan terhadap John Kei sudah layaknya penyergapan teroris. Menurut dia, setiap kasus memiliki tingkat risiko yang berbeda sehingga tidak bisa dibandingkan satu sama lain. "Bisa saja kasus teroris ada ratusan anggota mengepung seperti di Temanggung. Tapi kalau mau tangkap teroris di pasar misalnya, kan tidak mungkin heboh beberapa orang cukup. Jadi tergantung ancamannya," ujar Rikwanto.

Kepala Subdit Umum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Helmy Santika, yang memimpin penyergapan terhadap pengusaha debt collector itu juga menjelaskan bahwa sudah ada perhitungan sebelum menangkap John Kei.

"Masa kalau ada puluhan orang kami nangkapnya hanya berlima. Bisa-bisa polisi mati konyol," ucap Helmy.

Anggota kepolisian yang diturunkan, kata Helmy, juga tidak semuanya bertatap muka langsung menangkap John Kei. "Meski jumlahnya banyak tapi kan ada pembagian peran supaya tidak lolos. Tidak mungkin semuanya geruduk John Kei di kamar. Hanya beberapa saja yang masuk dan menyergap dia," kata Helmy.

Diberitakan sebelumnya, Tito Refra Kei, adik John Kei, mempertanyakan proses penangkapan yang dinilai berlebihan. Pihak keluarga John Kei juga sudah melaporkan Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan, Kepala Satuan Reser Mobil Polda Metro Jaya ke Propam Mabes Polri. Penangkapan terhadap John Kei tersebut terkait kasus pembunuhan bos PT Sanex Steel Indonesia (SSI), Tan Harry Tantono alias Ayung (45) pada tanggal 26 Januari 2011 di Swiss-Belhotel, Sawah Besar, Jakarta Pusat. John diduga menjadi otak pembunuhan pengusaha peleburan baja itu dengan motif menagihan upah atas jasa penagihan utang klien Ayung senilai RP 600 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com